cabang olahraga rugby seven Asian Games 2018 di Gelora Bung Karno ( GBK), Senayan, Jakarta, Kamis.
Nadya Silvy Kharunisa dkk tampil kurang percaya diri menghadapi tim Jepang sebagai pemegang gelar juara Asia, dan terlihat cukup sulit untuk bisa menembus barisan pertahanan Jepang demi mencetak angka di papan skor.
Beberapa kali strategi serangan yang diterapkan oleh tim putri Indonesia gagal menembus benteng pertahanan tim Jepang, dan justru dengan kecepatannya tim Jepang bisa mendulang poin demi poin melalui serangan balik.
Pemain tim putri Indonesia Lesty Adriana usai pertandingan mengakui kualitas permainan tim Jepang yang memang jauh lebih unggul dan sulit untuk bisa diredam oleh skuad timnas.
" Para pemain mereka sangat cepat saat menyerang, sehingga kami kewalahan menghadapinya," kata Lesty.
Lesty berharap rekan- rekannya tetap fokus menatap laga berikutnya di grup B, menghadapi Thailand dan Kazakhstan.
" Kami harus tetap fokus, mudah-mudahan pada laga berikutnya menghadapi Thaikand kami bisa tampil lebih baik lagi, dan bisa meraih poin kemenangan," tegasnya.
Sementara itu Manajer tim rugby Indonesia Dadi Gumbiro mengakui bahwa kualitas tim putri Indonesia memang jauh di bawah Jepang.
" Tapi saya tidak menyangka anak- anak bisa menuai kelalahan telak, mungkin mereka demam panggung, melakoni laga perdana langsung berhadapan dengan tim Jepang sebagai juara Asia," tegas Dadi Gumbiro.
Ia berharap pada laga berikutnya tim putri Indonesia bisa tampil lebih greget dan bisa memberikan perlawanan menghadapi sisa laga di babak penyisihan.
" Minimal para pemain bisa menunjukkan hasil latihannya selama enam bulan ini di Yogyakarta, harus lebih semangat lagi," tegas Dadi Gumbiro.
Pewarta: Arumanto
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2018