Nahr Al-Bared, Lebanon (ANTARA News) - Seorang tentara Lebanon Senin tewas akibat cedera yang diderita dalam pertempuran dengan kelompok militan Islam di Lebanon utara, kata sumber-sumber keamanan. Pihak militer melancarkan serangkaian serangan udara terhadap kelompok militan Fatah al-Islam, yang bersembunyi di kamp pengungsi Palestina di Nahr al-Bared, di mana mereka bertempur selama tiga bulan. Dalam pertempuran itu, yang merupakan terburuk sejak perang sipil Lebanon 1975-1990, telah tewas 139 tentara, sedikitnya 100 anggota kelompok militan dan 41 warga sipil cedera. Helikopter-helikopter militer menjatuhkan bom ke pusat kamp setidaknya delapan kali pada hari Senin, dengan target daerah di mana kelompok militan bersembunyi, menurut para saksi mata. Sejumlah tank juga melakukan serangan terhadap kamp tersebut. Sebagian besar dari sekitar 40.000 penduduk Nahr al-Bared meninggalkan rumah-rumah mereka pada Senin dinihari, saat pertempuran di dekat kamp Beddawi berlangsung. Pihak militer menuduh kelompok militan memicu terjadinya konflik dengan menyerang posisi militer pada 20 Mei. Namun Fatah al-Islam menolak memenuhi tuntutan pihak militer untuk menyerah tanpa syarat. Fatah al-Islam menganut ideologi al-Waeda, namun mengatakan bahwa pihaknya tidak mempunyai hubungan secara organisasi dengan jaringan itu. Lebih dari 90 anggota kelompok tersebut diduga telah ditahan, termasuk orang-orang Lebanon, Palestina, Arab Saudi dan Suriah, kata sumber-sumber keamanan. Fatah al-Islam, yang dipimpin seorang veteran gerilyawan Palestina, pecah dari faksi Palestina yang didukung Suriah pada tahun lalu. Konflik tersebut menambah ketidakstabilan di Lebanon, di mana enam orang dari pasukan perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan dua anggota parlemen anti-Suriah tewas dalam serangan-serangan delapan bulan lalu, demikian laporan Reuters. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007