Semarang (ANTARA News) - Sekolah Yayasan Theresiana Semarang yang berlokasi di Jalan Mayjen Sutoyo Semarang, Senin, mendapat teror bom melalui layanan pesan singkat atau short message service (SMS). SMS bernada ancaman teror bom itu diterima oleh salah seorang guru bernama Yosep Prihantono, namun sebenarnya sudah diterima oleh yang bersangkutan sejak Sabtu (18/8) sore. SMS teror yang dikirimkan dalam beberapa pesan berbeda, dengan identitas pengirim di tiap akhir pesannya bernama Dani Setiawan tersebut baru dilaporkan ke pihak sekolah oleh Yosep Prihantono pada Senin pagi. Dari laporan tersebut ternyata diketahui bahwa SMS serupa juga dikirimkan kepada enam guru lainnya, dengan nomor pengirim pesan yang masih sama. SMS tersebut menyatakan bahwa pihak sekolah diminta untuk waspada karena di sekolah telah dipasang bom. Polisi yang datang sekitar pukul 10.00 WIB segera mengamankan sekitar lokasi dan berkoordinasi dengan pihak sekolah. Setelah berkoordinasi dengan polisi, pihak sekolah akhirnya memutuskan untuk memulangkan para siswa pada pukul 12.30 WIB. Sejumlah siswa yang dipulangkan tersebut ketika ditanya mengatakan alasan dipulangkannya mereka karena para guru harus menggelar rapat. Sementara itu, tim Gegana dari Polwiltabes Semarang yang baru datang sesaat setelah para siswa pulang, segera melakukan penyisiran ke berbagai sudut sekolah. Setelah dilakukan penyisiran oleh anggota tim Gegana, ternyata tidak ditemukan adanya barang berbahaya atau benda mencurigakan lainnya yang diduga bom.(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007