Bogor (ANTARA News) - Tim nasional Indonesia keluar sebagai juara umum Asian Games 2018 dalam cabang olah Paralayang dengan meraup enam medali.
"Indonesia tampil sebagai juara umum, karena mengoleksi medali lebih banyak," kata Manajer Pertandingan Wahyu Yudha di arena Paralayang, Gunung Mas Puncak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu.
Tim nasional Indonesia mengoleksi dua emas, satu perak, dan tiga perunggu dalam cabang olahraga Paralayang Asian Games 2018.
Dua emas diraih pada nomor Ketepatan Mendarat beregu putra, individual putra atas nama Jafro Megawanto.
Untuk perak diraih tim putri dari nomor Ketepatan Mendarat beregu. Tiga perunggu disumbang masing-masing di nomor ketepatan mendarat individual putri atas nama Rika Wijayanti, lintas alam beregu putra, dan lintas alam beregu putri.
Cabang olahraga Paralayang telah menyelesaikan babak kelima atau pertandingan terakhir di nomor Lintas Alam (XC).
Nomor Lintas Alam menjadi pertandingan terakhir di Asian Games 2018 cabang olahraga Paralayang.
Pada nomor Lintas Alam ini Jepang berhasil mendapatkan emas pertamanya di kelas beregu putra dan perak untuk beregu putri.
"Sebenarnya kami menargetkan dua emas di lintas alam. Tetapi di tim putri kami mendapatkan kecelakaan salah satu pilot kami. Jadi kami selisih tipis dengan putri Korea," kata Yoshiki Oka, offial tim Jepang.
Sementara Indonesia meraih medali perunggu baik untuk beregu putra maupun putri.
Baca juga: Jepang raih emas lintas alam beregu putra, Indonesia harus puas rebut perunggu
Pelatih kepala Tim Nasional Indonesia, Gendon Subandono mengatakan sejak memang tidak berharap emas di nomor Lintas Alam.
Ia mengatakan, capaian ini sebuah hasil yang menarik buat Indonesia karena bertanding bersama atlet juara dunia yang berasal dari Jepang dan Korea.
"Kami tahu Jepang, Korea, Nepal punya pilot kelas dunia. Indonesia yang punya pilot muda yang bisa belajar bersama mereka," kata Gendon.
Paralayang salah cabang menyumbang medali terbanyak untuk Asian Games. Total ada 18 medali emas, perak, perunggu yang tersedia.
Pewarta: Laily Rahmawaty
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2018