Tokyo (ANTARA News) - Sebuah pesawat milik perusahaan penerbangan Taiwan, China Airlines Ltd, meledak dan terbakar segera setelah mendarat di bandara pulau Okinawa Jepang selatan, Senin , tapi para pejabat mengatakan semua 165 penumpangnya selamat.
Pesawat Boeing 737-800, yang baru saja tiba dari Taipei itu sudah kosong ketika mesin kirinya meledak, menghancurkan pesawat itu, kata para pejabat dan saksimata-saksimata.
"Saya melihat para penumpang dievakuasi dari pesawat itu melalui pintu-pintu darurat. Setelah sekitar satu menit, saya mendengar suara ledakan. Ledakan hebat," kata Tadahiro Hasuo, yang mengatakan kepada stasiun televisi NHK ia berada dalam taksi merasa panas akibat ledakan itu ketika melewati bandara tersebut.
Sisa-sisa pesawat yang hancur itu bergeletakan di landas pacu dekat terminal itu setelah api dipadamkan , satu jam setelah ledakan itu.
Penyelidikan awal menunjukkan kemungkinan kebakaran itu akibat bahan bakar bocor.
"Kami tidak memiliki informasi yang memperkirqakan kecelakaan itu ada hubungannya dengan terorisme. Ada kemungkinan mesin meledak dan terbakar akibat kebocoran bahan bakar," kata seorang perwira polisi di bandara Naha kepada Reuters.
Seorang anggota awak di darat cedera, kata kantor berita Kyodo.
Perusahaan penerbangan itu mengatakan pesawat yang membawa 157 penumpang dan delapan awak itu baru saja diservis.
"Segala sesuatu bekerja sesuai dengan prosedur normal.Tidak ada gangguan selama penerbangan itu," kata jurubicara China Airlines Johnson Sun kepada wartawan.
China Airlines memiliki catatan keselamatan buruk dengan empat kecelakaan yang menelan korban jiwa dalam 13 tahun belakangan ini, termasuk satu pesawat jatuh di kota Nagoya, Jepang tahun 1994 di mana 264 orang tewas.
Okinawa adalah satu tempat yang populer bagi liburan pantai dan jumlah pengunjung ke Jepang dari bagian-bagian lain Asia meningkat dalam tahun-tahun belakangan ini, dengan dicabutnya pembatasan visa.(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007