Jakarta (ANTARA News) - Pesilat Indonesia, Ayu Sidan Wilantari/Ni Made Dwiyanti berhasil meraih medali emas dalam babak final cabang olahraga Pencak Silat kelas seni ganda putri di ajang Asian Games 2018, di Padepokan Pencak Silat Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur, Rabu.

Dengan perolehan emas dari pesilat ganda putri itu, maka cabang olahraga pencak silat menyumbang sepuluh emas di Asian Games 2018.

Pesilat Indonesia ganda putri berhasil memperoleh poin tertinggi, yakni 574. Hasil ini mengalahkan pesilat dari Thailand Saowanee Chanthamunee/Oraya Choosuwan yang memperoleh medali perak dan pesilat Malaysia Nor Hamizsh Abu Hasan/Motlaya Vongphakdy dengan memperoleh medali perunggu.

Ketua Umum PB Ikatan Silat Seluruh Indonesia (IPSI) Prabowo Subianto mengalungkan medali kepada para juara tersebut.

Dalam pertandingan kelas seni tersebut, Ayu/Ni Made berhasil tampil dengan sempurna dengan memperlihatkan pertarungan seperti sebenarnya.

Riuh sempat penonton terjadi mana kala petugas timer dari official memukul gong tanda pertunjukan usai. Namun, dalam papan skor waktu masih belum selesai, yakni 02.52 dari waktu 3 menit yang helah ditentukan.

Aksi petugas itu membuat pelatih dan kontingen Indonesia serta penonton protes. Beruntung, Indonesia meraih juara.

Tiga medali emas diperebutkan dalam pertandingan kelas seni untuk kategori tunggal putra, ganda putri dan dan regu putri.

Sementara itu lima medali emas diperebutkan di kategori bertarung, yakni untuk kelas J putra 90-95 kg, kelas F putra 70kg-75kg, kelas D putri 60kg-65kg, kelas C 55kg-60kg, dan kelas B putri 50kg-60kg.


Baca juga: Prabowo Subianto nonton pertandingan final Pencak Silat
Baca juga: Sugianto raih emas pencak silat kesembilan untuk Indonesia

Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2018