PBB, New York, (ANTARA News) - Dewan Keamanan (DK) PBB pada Senin (27/8) mendesak Taliban agar menyambut tanpa penundaan seruan gencatan senjata kedua oleh Pemerintah Afghanistan.

Anggota DK mengatakan di dalam satu pernyataan mereka menyambut baik pengumuman "gencatan senjata tambahan" dengan Taliban dari awal Idul Adha, yang dimulai pada malam 21 Agustus dan berakhir pada 25 Agustus.

Biasanya, perayaan tersebut berlangsung selama empat hari tapi hari libur umum beragam di seluruh dunia; negara Arab merayakan libur umum selama sembilan hari.

"Anggota Dewan Keamanan kembali menyampaikan pentingnya proses perdamaian yang dimiliki dan dipimpim oleh orang Afghanistan serta melibatkan semua pihak dan kestabilan Afghanistan. Mereka menyampaikan dukungan penuh bagi upaya Pemerintah Afghanistan untuk mewujudkan itu," kata pernyataan tersebut, sebagaimana dikutip Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Selasa malam.

Segera setelah serangkaian serangan mematikan, presiden Afghanistan pada 19 Agustus menawarkan gencatan senjata selama satu bulan dengan Taliban, jika kelompok gerilyawan itu sepakat untuk menghormatinya.

Taliban belum menanggapi uluran tangan Presiden Ashraf Ghani tapi mengatakan milisi tersebut akan membebaskan ratusan tawanan untuk merayakan Idul Adha, yang juga dikenal dengan nama Hari Raya Qurban.

Pemerintah Afghanistan pada Juni memperpanjang gencatan senjata sepihak dengan Taliban, setelah gencatan senjata awal yang dilaksanakan oleh kedua pihak sehubungan dengan Idul Fitri, hari libur penting yang dirayakan oleh umat Muslim di seluruh dunia untuk merayakan berakhirnya Ramadhan, bulan suci puasa umat Muslim.

Baca juga: Pemimpin PBB tekankan perlunya gencatan senjata setelah Taliban serang Ghazni
Baca juga: Sekjen PBB desak Taliban awasi gencatan senjata saat Idul Fitri

Pewarta: Antara
Editor: Chaidar Abdullah
Copyright © ANTARA 2018