Manado (ANTARA News) - Sekitar 800 lebih warga Desa Dame, Kecamatan Siau Timur, Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara (Sulut), diungsikan kelokasi aman, guna menghindari letusan Gunung Karangetan yang terjadi Minggu pukul 24:00 wita dan disusul Senin dinihari pukul 04:00 wita. "Masyarakat telah diungsikan ke beberapa tempat, termasuk Balai Desa Pendopo Siau Timur serta beberapa daerah perbukitan, guna menghindari pijaran lava panas," kata Sekretaris Daerah (Sekda) Sitaro, Jupiter Makasangkil, melalui sambungan telepon seluler, Senin, di Manado. Pemerintah Kabupaten Sitaro bersama pihak kepolisian dan TNI telah mengevakuasi seluruh masyarakat Desa Dame yang berada di kaki gunung api tersebut, sekaligus menetapkan status siaga dibeberapa desa lainnya. Sementara status Gunung Api Karangetan telah ditetapkan Bagian Mitigasi Bencana dan Pos Pengamatan Gunung dari status 'Waspada' ke 'Awas', karena bisa membahayakan keselamatan manusia. "Pemerintah mengharapkan masyarakat untuk sementara waktu tidak kembali wilayah pemukiman, karena bisa membahayakan keselamatan," kata Jupiter. Letusan gunung api yang terjadi pertama kali tanggal 11 Agustus 2007 itu, sudah memuntahkan lava panas di wilayah perkebunan masyarakat sejauh satu kilometer, dan berpotensi terjadi semburan susulan. "Perlu diwaspadai lagi adanya ancaman awan panas yang masih menyeruak ke permukaan," ujar mantan Asisten I Pemerintah Kabupaten Sangihe itu. Pemerintah Sitaro sudah menyalurkan berbagai bantuan kebutuhan pangan kepada warga yang mengungsi, seperti lauk pauk, gula pasir, pakaian serta selimut. Sekretaris Satuan Pelaksana Koordinasi Penanggulang Bencana (Satkorlak PB) Propinsi Sulut, Frans Wagey, menjelaskan Gubernur Sulut, SH Sarundajang, telah memerintah kepada pemerintah daerah dan instansi terkait agar melakukan langkah penanggulangan darurat. "Pemerintah daerah setempat segera mengambil langkah prioritas dengan mengevakuasi masyarakat dari lokasi gunung berapi itu," kata Wagey. Pemprop Sulut sudah menurunkan tim khusus ke Pulau Siau guna menyalurkan bantuan kebutuhan pokok, seperti natura, tenda pengungsian dan obat-oabatan, sekaligus melakukan pengamatan terhadap dampak dari letusan gunung itu. (*)
Copyright © ANTARA 2007