Jakarta (ANTARA News) - Sub-brand milik Xiaomi, Pocophone, resmi memasuki pasar Indonesia pada Senin (27/8) dengan menghadirkan ponsel pertamanya Pocophone F1.

Hal ini tentu membuat persaingan pasar smartphone di Indonesia semakin ketat. Honor, yang telah terlebih dahulu masuk pasar Indonesia pada awal tahun ini, tampaknya tak gentar dengan kehadiran brand baru tersebut.

"Brand satu memiliki strategi yang berbeda dengan brand lain, kami melakukan strategi kami sendiri," ujar Presiden Honor Indonesia, James Yang, di Jakarta, Selasa.

Fokus pada segmen pasar Rp1,5 - 3 juta, James mengaku percaya diri dengan produk Honor yang mengunggulkan desain elegan nan kekinian.

Tidak hanya itu, James mengatakan bahwa Honor telah memiliki strategi untuk lebih dekat dengan masyarakat Indonesia. Dia mengungkapkan bahwa Honor akan membukan Experience Zone di ITC Roxy Mas dalam waktu dekat.

Presiden Honor Indonesia, James Yang, dalam temu media terbatas yang digelar di Jakarta, Selasa (28/8/2018). (ANTARA News/Arindra Meodia)

Honor juga berencana untuk merekut lebih banyak orang lokal. "Kami kekurangan pengetahuan lokal, kami butuh untuk memperbaikinya," ujar James.

Berbeda dari Pocophone yang hadir di Indonesia memanfaatkan infrastruktur dari Xiaomi -- mulai dari rantai pasokan hingga pusat layanan -- Honor, yang merupakan sub-brand dari Huawei, membangun semuanya sendiri.

"Kami (Honor dan Huawei) adalah dua brand yang terpisah. Kami memiliki produk yang berbeda, proses yang berbeda dan tim yang berbeda," kata James.

"Honor berdiri sendiri mandiri di Indonesia. Kami menjalankan bisnis kami sendiri," tambah dia.

Baca juga: Pocophone F1 resmi mendarat di Indonesia

Baca juga: Bos Pocophone yakin F1 tak "memakan" Xiaomi

Baca juga: Hadirkan flagship murah, Pocophone bantah pakai bahan murahan

Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2018