Baghdad (ANTARA News) - Serangan mortir yang menewaskan 12 orang dan penculikan 15 orang dengan todongan senjata terjadi di Baghdad, Minggu, sementara di Baquba sedikitnya 76 gerilyawan dilaporkan tewas. Operasi penyerbuan gabungan besar-besaran yang dilakukan pasukan AS dan Irak menewaskan 76 gerilyawan dan menangkap 58 orang bersenjata di beberapa daerah berbeda Baquba, ibukota Provinsi Diyala, Irak utara, pada Minggu dinihari. Sejumlah besar senjata dan amunisi disita, kata seorang pejabat Irak kepada kantor berita independen Suara Irak, seperti dilaporkan DPA. Sebuah tempat persembunyian dimana peledak dan bom mobil dibuat juga ditemukan. Di Baghdad, sedikitnya 12 orang Irak tewas dan 31 lain cedera dalam serangan mortir di dekat wilayah kantung Syiah Kota Sadr, yang merupakan markas para pengikut ulama garis keras Moqtada al-Sadr, kata televisi Arab al-Arabiya. Di Baghdad pusat, 15 orang dilaporkan diculik dari sebuah bis. Sumber-sumber kepolisian mengatakan kepada Suara Irak, bis itu disergap oleh 10 orang bertopeng di distrik Bab al-Muaazam. Sementara itu di tingkat politik, pertemuan-pertemuan lima pihak antara para pemimpin, termasuk Perdana Menteri Nuri al-Maliki, dilakukan tanpa keikutsertaan Partai Nasional Irak kubu Iyad Allawi, yang memiliki 25 kursi di parlemen. Pertemuan-pertemuan itu, yang belangsung sejak Selasa lalu, sejauh ini menghasilkan sebuah koalisi pemerintah baru "moderat", namun masih ada perbedaan-perbedaan antara beberapa blok politik. Koalisi itu mencakup orang-orang Sunni dan kelompok garis keras Syiah dan sekular. Tidak jelas apakah hal itu bisa menyelamatkan pemerintah Maliki, yang dikecam oleh orang-orang Sunni dan kelompok Sadr. Anggota-anggota kedua kubu tersebut telah meninggalkan pemerintah, sehingga yang tersisa sebagian besar hanya orang-orang Kurdi dan Syiah. (*)

Pewarta:
Copyright © ANTARA 2007