Jakarta (ANTARA News) - Pelatih Tim Nasional Bola Voli Putra Samsul Jais mengatakan para pemain Indonesia masih membutuhkan pengalaman bertanding di ajang internasional untuk menambah jam terbang.
"Kita harus sering mengikuti kejuaraan internasional, karena terlepas dari teknik, jam terbang kita sangat minim," kata Samsul saat ditemui seusai pertandingan Indonesia melawan Korea Selatan di Tennis Indoor, GBK, Senayan, Jakarta, Selasa malam.
Samsul mengatakan pengalaman bertanding ini juga dibutuhkan agar kualitas tim voli putra dapat meningkat dan mampu unjuk gigi di tingkat Asia.
Menurut dia, keikutsertaan di Asian Games telah memberikan pengalaman bertanding yang bagus dan Indonesia juga bisa mengukur tingkat persaingan dengan negara lain.
"Bagusnya kita ikut Asian Games jadi tahu posisi kita dimana, karena perkembangan voli di negara lain sudah lebih maju," katanya.
Saat ini dengan komposisi tim yang ada, ia menyakini anak asuhnya dapat mencapai puncak performa dalam SEA Games 2019.
"Dengan usia emas anak-anak sekarang, kalau disiplin saja, kita bisa mendapatkan emas, itu target sesungguhnya," katanya.
Optimisme itu diungkapkan Samsul karena anak asuhnya sudah mulai menghilangkan hambatan psikologis dan bisa mengalahkan Thailand yang dulu sulit ditaklukan Indonesia.
"Kita sudah tiga kali mengalahkan Thailand, termasuk di Asian Games, itu nilai psikologisnya besar sekali," ujarnya.
Di turnamen Asian Games, Indonesia sudah menjalani empat pertandingan, yaitu dua pertandingan di Pool A, fase 12 besar dan perempat final.
Dalam penyisihan Pool A, Indonesia sempat kalah 1-3 dari Arab Saudi dan menang 3-0 atas Kirgistan. Di fase 12 besar, Indonesia mengalahkan Thailand 3-2.
Di babak perempat final, Indonesia tidak berdaya menghadapi berbagai kombinasi serangan dari Korea Selatan dan harus kalah tiga set langsung dalam waktu 83 menit.
Dengan kekalahan ini, Indonesia hanya akan bertarung di perebutan peringkat lima melawan pihak yang kalah dalam pertandingan perempat final Jepang melawan Qatar.
Pewarta: Satyagraha
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018