Komunitas ini memberi ruang bagi dirinya bersama para ibu lainnya untuk berpikir kreatif, memperluas relasi dan memanfaatkan setiap kesempatan sebagai peluang


Jakarta (ANTARA News) - Kampung Wirausaha yang dikembangkan industri makanan GarudaFood semakin inovatif terlihat dari berbagai produk olahan yang dihasilkan para ibu rumah tangga yang tergabung dalam program tersebut.

"Kami ingin para ibu yang tergabung dalam program ini mulai berjualan berbagai produk olahan yang bakal disukai anak-anak," kata Head of Corporate Communication GarudaFood, Dian Astriana dalam acara bertajuk "Innovation Day Produk Olahan Chocolatos" di Jakarta, Selasa.

Dian menjelaskan Kampung Wirausaha dikembangkan oleh komunitas karyawan perusahaan itu yang disebut GarudaFood Sehati sejak Februari 2017. Saat ini Kampung Wirausaha telah berkembang di tiga wilayah yaitu Kabupaten Bogor, Kota Bogor dan Kota Tangerang Selatan.

"Lewat komunitas ini kami berbagi ilmu tentang bisnis yang diharapkan bisa membantu para ibu mendapat penghasilan. Sehingga ekonomi keluarga semakin membaik," tuturnya.

Lebih lanjut dikatakannya para ibu yang tergabung dalam Kampung Wirausaha sudah mencapai ratusan orang dengan mengawali usaha melalui program bantuan produk GarudaFood untuk membuka usaha warungan di rumah.

"Setelah program usaha warungan telah menunjukkan hasil, kami coba hal baru yaitu membuat produk olahan dari program pangan produksi perusahaan kami. Bahan olahan itu terlihat unik sehingga menarik minat masyarakat, terutama anak-anak untuk membeli," ujarnya.

Dian mengaku kagum dengan semangat para ibu anggota Kampung Wirausaha sebab hanya diberi petunjuk sedikit saja, keluar berbagai macam ide produk olahan yang berhasil dikembangkan.

"Forum ini sebenarnya lebih condong ke penggalian potensi diri. Kami juga dorong para ibu untuk tak pantang menyerah dan berhenti belajar, sehingga menjadi pribadi mandiri dan produktif," tambahnya.

Ia menambahkan, GarudaFood Sehati sejak awal bertekad untuk membawa perubahan dan memberi manfaat bagi masyarakat. Kegiatan fokus pada lima pilar, yakni pendidikan, kesehatan masyarakat, lingkungan, bantuan kemanusiaan dan pemberdayaan masyarakat.

Sementara itu, Koordinator Kampung Wirausaha Kota Bogor, Riaduria mengatakan dirinya dan ibu-ibu lain menyambut positif kegiatan ini, karena mereka mendapatkan pelatihan kewirausahaan, pelatihan keuangan sederhana dan bisa bertukar pikiran mengenai strategi pemasaran dalam hal menjual produk olahan.

"Komunitas ini memberi ruang bagi dirinya bersama para ibu lainnya untuk berpikir kreatif, memperluas relasi dan memanfaatkan setiap kesempatan sebagai peluang. Saya merasa senang karena bisa mencari uang sendiri. Lumayan untuk membantu ekonomi keluarga," katanya.

Data BPS tahun 2016 menyebut jumlah wirausaha non pertanian di Indonesia saat ini mencapai angka 3,1 persen. Angka ini telah melampaui syarat minimal suatu masyarakat akan sejahtera yakni 2 persen dari populasi penduduk.*

Pewarta: Zita Meirina
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2018