Jakarta (ANTARA News) - Beberapa pengusaha Indonesia dan Jepang akan melakukan kerja sama dalam proyek yang bergerak di sektor energi dengan nilai mencapai 4,3 miliar dolar AS. "Ada enam proyek yang akan ditandatangani kerja samanya pada forum bisnis Indonesia-Japan Economic Partnership Agreement (EPA) oleh pengusaha Indonesia dan Jepang," kata Ketua Indonesia Japan Economic Coorperation (IJEC), Kusumo A Martoredjo, di Jakarta, Minggu malam. Kusumo mengatakan, proyek-proyek tersebut antara lain pembangunan tiga PLTU Cirebon berkapasitas 1 x 600 mega watt dengan nilai 700 juta dolar AS, pembangunan Pembangkit Listrik Panas Bumi (PLPB) Sarulla dengan kapasitas 120 mega watt yang akan ditingkatkan kapasitasnya menjadi 330 mega watt, total investasi yang ditanamkan senilai 800 juta dolar AS. Kemudian proyek lainnya adalah penambahan PLTU Paiton Jatim unit tiga dan unit empat dengan total nilai mencapai lebih dari satu miliar dolar AS. Kerja sama berikutnya adalah proyek pencairan batu bara di lokasi pertambangan Arutmin, Kalimantan, yang merupakan hasil kerja sama antara PT Bumi Resources Tbk dengan Sojitz dengan total investasi senilai 800 juta dolar AS, ujar dia. Selain itu akan dilakukan pembangunan kilang LNG Senoro di Sulawesi, yang merupakan kerja sama antara Mitsubishi, Medco, dan PT Pertamina, dengan nilai investasi lebih dari satu miliar dolar. "Kerja sama dalam proyek tersebut merupakan inisiatif kerja sama antara Indonesia dan Jepang sehingga EPA tidak kosong. Ini proyek riil," kata Kusumo. Menurut dia, kerja sama pembuatan proyek dengan nilai investasi senilai 4,3 miliar dolar tersebut berbeda dengan proyek yang akan ditandatangani kedua pimpinan negara. "Penandatanganan tersebut baru akan ditandatangani besok Senin," ujar dia. (*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007