Dengan alat ini, petugas PDAM bisa mengontrol dan memonitor pipa dari jarak jauh untuk mendeteksi kebocoran pada pipa,
Surabaya, 28/8 (ANTARA News) - Mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya Lasmiran Abdullah merancang sistem pengontrol listrik berbasis komputer atau Supervisor Control And Data Accusition (SCADA) untuk menekan angka kehilangan air yang dialami oleh Perusahaan Daerah Air Minnum (PDAM).
Ditemui di Surabaya, Selasa, mahasiswa program studi Teknik Elektro itu mengatakan alat yang dia rancang berawal dari masalah yang sering dihadapi PDAM Surabaya yakni kehilangan 30 persen air dari hasil produksi air bersih mereka karena kebocoran pipa.
"Kebocoroan pipa di PDAM Surabaya bukan hal mudah untuk menekannya terlebih jaringan PDAM yang tersambung di dalam tanah Surabaya sepanjang kurang lebih 570 ribu kilometer," ujarnya.
Lasmiran mengatakan SCADA memang tidak langsung bisa mengontrol pipa tapi perlu suatu kontrolel sebagai penghubung antara SCADA dan alat. Salah satu kontrolel yang dipakai adalah PLC yang menjadikannya sebagai otak utama.
"Dengan alat ini, petugas PDAM bisa mengontrol dan memonitor pipa dari jarak jauh untuk mendeteksi kebocoran pada pipa," ujarnya.
Sementara bagian terpenting dari alat itu adalah monitor yang ada di setiap pipa untuk menunjukkan bagian mana yang bocor terutama saat malam hari.
"Tidak ada kesulitan berarti selama merancang. Tapi alat ini masih uji coba tapi 70 persen. Sensor masih kecil jadi belum terkalibrasi, itu yang masih menjadi masalah," kata dia.*
Baca juga: Mahasiswa Untag Surabaya ciptakan aplikasi pembelajaran piano
Baca juga: 18 negara ikuti konferensi Phenma di Surabaya
Pewarta: Indra Setiawan
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2018