Banda Aceh (ANTARA News) - Sekitar 10 hektare lahan yang ditumbuhi pohon pinus terbakar di Gampong Palapa, Kecamatan Lembah Seulawah, Kabupaten Aceh Besar, Aceh.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Aceh, Teuku Ahmad Dadek di Banda Aceh, Selasa, mengatakan, kebakaran kawasan hutan lindung berada di kaki pegunungan seulawah terjadi pada Senin (27/8).
"Petugas di Pos Saree, Aceh Besar, menerima informasi dari warga setempat terkait kebakaran di Lembah Seulawah. Setelah berkoordinasi, petugas langsung melakukan upaya pemadaman," ujarnya.
Petugas pemadaman yang terdiri dari berbagai instansi terkait, lanjut dia, cukup kesulitan dalam melakukan upaya pemadaman kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) persis di pinggir jalan lintas Banda Aceh ke Medan.
Sebab hutan dan lahan di kawasan pegunungan Seulawah terbakar ini berada di bukit, dan jurang yang dalam, sehingga tidak tersedia akses kendaraan untuk menjangkau titik api.
"Kondisi ini berakibat petugas pemadam dibantu TNI/Polri, dan Polisi Kehutanan(Polhut) cuma bisa memblokade kobaran api, agar tidak meluas ke bagian yang lain," ujar Dadek.
Ia menyatakan, apalagi upaya pemadaman dilakukan di tengah kondisi cuaca cerah di puncak musim kemaru, dan disertai dengan kecepatan angin sekitar 14 kilometer per jam.
"Alhamdulillah, kobaran api bisa diblokade sekitar pukul 14.20 WIB dan berangsur-angsur padam. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini," kata Dadek.
Pemerintah Kabupaten Aceh Besar telah mewanti-wanti Karhutla yang terjadi di Lembah Seulawah, karena merupakan kawasan yang cukup sulit dipadamkan seperti pada 2016.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Besar menyatakan, titik api berada di lembah dan rentan diterpa angin kencang. Apalagi musim kemarau tiba, dan mengakibatkan titik api cepat bertambah.
"Struktur pegunungan terjal, dan titik api berada jauh di lembah-lembah. Jika menggunakan selang Damkar, tidak sampai menjangkau lokasi. Belum lagi titik api juga terdapat di tengah hutan," kata Sekretaris BPBD Aceh Besar, Zainal Abidin.
Baca juga: Kebakaran hutan berulang, komitmen COP 21 sulit tercapai
Baca juga: Teknologi BPPT sukses turunkan hujan di Sumsel
Pewarta: Muhammad Said
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2018