Jakarta (ANTARA News) - Obrolan tentang "ponsel gaib" hangat diperbincangkan dalam sosial media beberapa waktu lalu, karena pembeli kesulitan mendapat telepon pintar tersebut melalui program flash sale.

Xiaomi juga sempat menyandang predikat "gaib" pada ponsel Redmi Note 5 yang diluncurkan pada bulan April. Menganggapi hal itu, Head of Pocophone Global, Alvin Tse, berjanji bahwa Pocophone F1 tidak akan bernasib sama.

"Kami bekerja keras untuk memastikan bahwa pasokan berjalan lancar," ujar Alvin, dalam sesi tanya jawab usai peluncuran Pocophone F1 di Jakarta, Senin.

Baca juga: Soal ponsel gaib, ini komentar Xiaomi

Lebih lanjut, Alvin menjelaskan bahwa pasokan menjadi terbatas dikarenakan saat ini pembuatan smartphone menjadi semakin rumit.

"Kadang kurang satu komponen karena salah satu supplier, kadang kurang komponen yang lainnya lagi, dan ini memengaruhi rantai pasokan," kata Alvin.

(Video hands on Pocophone F1. ANTARA News/Arindra Meodia)

Banyaknya permintaan yang tak diimbangi dengan jumlah pasokan menjadi celah bagi perdagangan pasar gelap. Pocophone, yang merupakan sub-brand dari Xiaomi, memanfaatkan infrastruktur Xiaomi untuk mengatasi hal ini.

"Kami paham dengan tantangan yang dihadapi di pasar besar, Indonesia salah satu pasar smartphone terbesar di dunia saat ini. Jadi, sangat penting bagi brand smarpthone seperti kami untuk menekel isu itu," ujar Alvin.

"Dengan investasi Xiaomi Indonesia kami meningkatkan jumlah pusat layanan, sehingga pengguna dapat membeli ponsel langsung ke tempat yang resmi," tambah dia.

Alvin juga meminta para penggemar Xiaomi atau yang biasa dipanggil "Mi Fans" untuk terus memberikan feedback dan data terkait jumlah pasokan.

Baca juga: Pocophone F1 resmi mendarat di Indonesia

Baca juga: Bos Pocophone yakin F1 tak "memakan" Xiaomi

Baca juga: Hadirkan flagship murah, Pocophone bantah pakai bahan murahan

Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2018