Jakarta, (ANTARA News) - PT Semen Baturaja Tbk pada semester I 2018 membukukan pendapatan sebesar Rp783,5 miliar, tumbuh 25 persen dibanding periode sama tahun 2017 sebesar Rp627,4 miliar.
"Di tengah kondisi harga batubara yang terus meningkat, perseroan mampu melakukan efisiensi melalui program `cost leadership initiative` seperti menurunkan `factor clinker` dan optimalisasi Pabrik Baturaja II yang lebih hemat energi," Direktur Utama Semen Baturaja, Rahmad Pribadi dalam paparan publik di Jakarta, Senin.
Efisiensi yang dilakukan perseroan pada semester pertama tahun 2018 berdampak pada membaiknya marjin keuntungan dan menjadi yang tertinggi di industri.
"Laba kotor perseroan tumbuh 25,2 persen menjadi Rp237,5 miliar dengan `Gross Profit Margin` sebesar 30,3 persen sementara rata-rata GPM industri sebesar 28,3 persen," katanya.
Saat ini, kapasitas produksi semen perseroan sebesar 3,85 juta ton per tahun setelah beroperasinya Pabrik Baturaja II yang memiliki kapasitas produksi semen sebesar 1,85 juta ton per tahun pada September tahun 2017.
"Dengan adanya pabrik baru maka perseroan menargetkan untuk terus meningkatkan volume penjualan untuk meningkatkan utilisasi pabrik yang ditargetkan tahun ini dapat mencapai 60-65 persen dari total kapasitas produksi," katanya.
Sementara penjualan semen Baturaja pada bulan Juli 2018 sebanyak 189.701 ton atau tumbuh 82 persen dibanding tahun sebelumnya sebesar 104.314 ton.
Penjualan semen secara nasional pada bulan Juli tumbuh sebesar 12 persen dibanding tahun lalu karena Juli tahun lalu terdapat hari raya Idul Fitri sehingga kenaikan pada bulan Juli tahun ini merupakan refleksi dari normalisasi penjualan dari bulan sebelumnya yang terkendala banyaknya hari libur.
Baca juga: Gandeng NHL, Semen Baturaja kelola limbah jadi energi alternatif
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Royke Sinaga
Copyright © ANTARA 2018