Tokyo (ANTARA News) - PM Jepang Shinzo Abe, Minggu siang, waktu setempat, meninggalkan Tokyo, menuju Jakarta, untuk memulai lawatan seminggunya ke tiga negara di Asia, yakni Indonesia, India dan Malaysia. Menurut jadwal keberangkatan yang diterima ANTARA dari Departemen Luar Negeri Jepang, Minggu, PM Abe bertolak menuju Jakarta, bersama isterinya, Akie Abe, dari Bandara Haneda, Tokyo, pada waktu Minggu tengah hari. Rombongan Perdana Menteri Jepang juga diikuti oleh sekitar 200 pimpinan perusahaan terkemuka di Jepang untuk menemani kunjungan yang juga erat dengan nuansa bisnis tersebut. Abe dan rombongan direncanakan tiba di Jakarta, petang hari dan baru Senin harinya mengadakan pembicaraan dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, sekaligus menandatangani perjanjian kerja sama ekonomi dalam format Economic Partnership Agreement (EPA). Kerja sama itu membuka akses pasar bagi Indonesia untuk memasuki pasar Jepang, yang selama ini sulit ditembus bagi produk dan tenaga kerja Indonesia. Ini merupakan perjanjian kerja sama EPA Jepang yang keenam dengan negara-negara ASEAN , sementara yang pertama bagi Indonesia. sampai saat ini, perjanjian EPA yang ditandatangani Jepang tercatat dilakukan dengan delapan negara. Abe dan rombongan akan berada di Jakarta selama tiga hari, hingga 21 Agustus, dan selama itu juga akan mengadakan pertemuan dengan Kadin dan dilanjutkan dengan jamuan makan malam kenegaraan bersama Presiden RI. Selain EPA, kedua pimpinan pemerintahan itu juga akan membicarakan masalah perdagangan bebas, perubahan iklim, lingkungan, serta stabilitas pasokan energi ke Jepang. Di hari Senin itu (20/8) Abe juga akan berbicara mengenai kebijakan masa depan Jepang, khususnya dengan negara-negara di Asia Tenggara (ASEAN). "Saya ingin menyampaikan pesan (yang kuat) bahwa bahwa Jepang bersama ASEAN perlu berbagai masa depan bersama-sama," kata Abe kepada wartawan yang mewawancarainya sebelum meninggalkan bandara Haneda, seperti dikutip Kyodo. Selain ke Indonesia, Abe juga akan mengadakan perjalanan ke India (21-23 Agustus), dan Malaysia (23-24). Berbeda dengan Indonesia yang memiliki sejarah panjang kerja sama ekonomi, dengan India, Jepang sangat mengharapkan peningkatan kerja sama ekonomi, terlebih India saat ini menjadi kekuatan ekonomi yang baru muncul dengan pesat. (*)

Copyright © ANTARA 2007