Jakarta (ANTARA News) - Pesilat Indonesia, Abdul Malik yang berhasil meraih medali emas di cabang olahraga Pencak Silat, mengaku kemenangan yang diperolehnya dipersembahkan untuk keluarga dan masyarakat Indonesia.

"Medali emas ini kupersembahkan untuk keluarga ku," kata Malik usai laga di Padepokan Pencak Silat Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur, Senin.

Abdul Malik yang berhadapan dengan pesilat Malaysia Muhammad Faizul M Nasir di kelas B putra 50 kg-55 kg menang dengan skor telak 5-0.

Dalam pertandingan, Abdul Malik bermain aman saat melawan pesilat Malaysia Muhammad Faizul. Sejak babak pertama di mulai hanya guntingan yang menjadi andalan Malik berhasil menjatuhkan lawannya.

"Posisi memang ketat. Alhamdulillah aku dengan tenang dan sabar bisa memenangi pertandingan. Tak ada kepikiran untuk melakukan kesalahan," kata Malik.

Di babak kedua pun, kedua pesilat saling bertahan hingga tidak ada satu poin yang didapat.

Di babak ketiga, Malik dan Faizul berusaha bermain aman. Tidak ada serangan yang menghasilkan angka. Bahkan kedua pesilat melakukan pelanggaran hingga diganjar pengurangan satu poin.

Dengan poin yang sangat tipis itu, maka Malik dinyatakan menang dengan skor 5-0.

"Tipikal permainan saya untuk bermain aman. Ambil poin terus bermain full defense," katanya.

Ia mengaku bersyukur, meski mendapatkan poin yang sangat tipis dari pesilat Malaysia, akhirnya dirinya mampu memenangkan pertandingan.


Bangun masjid

Pemerintah menjanjikan memberikan bonus senilai Rp1,5 miliar bagi atlet-atlet yang memperoleh medali emas. Untuk Malik sendiri uang itu akan digunakan untuk membangun masjid di Sulawesi Utara.

"Belum tahu uangnya akan digunakan untuk apa. Tapi, saya berkeinginan untuk membangun tiga masjid di Sulut, salah satunya di Bitung," ucapnya.

Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018