Washington (ANTARA News) - Bank Sentral AS, The Federal Reserve, Sabtu, menyepakati pemotongan 50 basis poin suku bunga pinjaman untuk perbankan guna menstabilkan pasar modal yang tengah diguncang oleh krisis kredit. Langkah tersebut langsung dapat reaksi positif dengan kenaikan indeks rata-rata saham-saham industri Dow Jones hingga lebih dari 300 poin, sebelum akhirnya ditutup menguat 233,30 poin menjadi 13.079,08. Dengan kebijakan tersebut, maka bunga yang dibebankan The Fed (Bank Sentral AS) atas pinjaman langsung oleh perbankan diturunkan dari 6,25 persen menjadi 5,75 persen. Meski demikian, The Fed tidak mengubah target suku bunga mereka tetap 5,25 persen hingga lebih dari satu tahun, namun mereka telah mengindikasikan kemungkinan penurunan "Fed Fund" tersebut. Dengan demikian, Bank Sentral AS mengurangi kekhawatiran mereka akan risiko inflasi, dan mengatakan risiko penurunan pertumbuhan telah meningkat. Banyak ekonom yang mengatakan pengalihan fokus dari risiko inflasi ke risiko pertumbuhan sebagai indikasi penurunan suku bunga, yang kemungkinan akan dilakukan pada pertemuan FOMC mendatang pada 18 September. "Mereka memberikan respon segera atas guncangan pasar yang meningkat, tapi mereka harus berbuat lebih banyak lagi," kata ekonom utama Moody`s Economy.com, seperti dikutip AP. Beberapa analis mengatakan suku bunga akan diturunkan minimal dua kali tahun ini, sementara ekonom lainnya memperkirakan pemotongan suku bunga 25 basis poin akan dilakukan dalam setiap pertemuan FOMC hingga akhir tahun, yaitu pada September, Oktober dan Desember jika risiko perlambatan ekonomi terus terjadi. Langkah pemotongan bunga pinjaman tidak akan berdampak pada suku bunga bagi konsumen seperti pemotongan suku bunga The Fed memicu penurunan mendadak pada suku bunga pinjaman perbankan, yang merupakan bunga patokan bagi jutaan kredit konsumer dan bisnis. Langkah itu diharapkan dapat membantu krisis keuangan yang tengah menghantui beberapa bisnis, termasuk perusahaan kredit perumahan yang mengalami kesulitan memperoleh pinjaman untuk pembiayaan jangka pendek. Dalam pernyataannya, The Fed menjelaskan, data yang ada mengindikasikan pertumbuhan ekonomi berjalan moderat, namun resiko perlambatan meningkat. The Fed mengatakan mereka memonitor situasi dan siap melakukan tindakan yang diperlukan untuk mengatasi pengaruh pembalikan ekonomi akibat krisis di pasar modal. Mereka juga mengatakan, "kondisi pasar modal semakin memburuk dan pengetatan syarat kredit serta meningkatnya ketidakpastian berpotensi menghambat pertumbuhan lebih lanjut." Para ekonom menganggap hal itu sebagai indikasi penting bahwa The Fed siap memangkas suku bunga mereka, yang kini 5,25 persen sejak Juni 2006. Selain memotong bunga diskonto (pinjaman untuk perbankan), The Fed juga mengumumkan perubahan teknis yang memudahkan bank memperoleh pinjaman dari bank sentral, seperti menambah jangka waktu pengucuran kredit menjadi 30 hari. (*)
Pewarta:
Copyright © ANTARA 2007