Pidato Ketua The Fed Jerome Powell di Jackson Hole memberi sinyal kenaikan suku bunga dalam waktu dekat, kondisi itu membuat sebagian pelaku pasar di negara berkembang menahan diri dalam menyikapi sentimen yang adaJakarta (Antara) - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Senin sore bergerak melemah sebesar 51 poin menjadi Rp14.626 dibanding sebelumnya Rp14.575 per dolar AS.
Analis Senior CSA Research Institue Reza Priyambada di Jakarta, Senin mengatakan bahwa nilai tukar rupiah kembali mengalami tekanan terhadap dolar AS seiring cukup kuatnya sinyal kenaikan suku buga The Fed.
"Pidato Ketua The Fed Jerome Powell di Jackson Hole memberi sinyal kenaikan suku bunga dalam waktu dekat, kondisi itu membuat sebagian pelaku pasar di negara berkembang menahan diri dalam menyikapi sentimen yang ada," katanya.
Ia menambahkan belum adanya sentimen positif yang datang dari dalam negeri turut menjadi faktor yang menahan pergerakan rupiah terhadap dolar AS di pasar valas domestik.
Sementara itu, Ekonom Samuel Sekuritas Ahmad Mikail mengatakan pernyataan Ketua The Fed Jerome Powell yang akan melakukan kenaikan suku bunga Fed secara gradual dan terus mencermati data-data ekonomi dianggap sebagai pernyataan yang dovish bagi investor.
"Sentimen itu diperkirakan dapat memperkuat rupiah terhadap dolar AS," katanya. Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada hari ini (27/8), tercatat mata uang rupiah menguat menjadi Rp14.610 dibanding sebelumnya (24/8) di posisi Rp14.655 per dolar AS.
Baca juga: Kurs rupiah melemah Rp14.600
Baca juga: Rupiah menguat di akhir pekan
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2018