Jakarta (ANTARA News) - Kontingen Indonesia berkesempatan mendulang medali emas dari cabang olahraga pencak silat pada Asian Games 2018, setelah para pesilat tuan rumah tampil pada delapan nomor final yang dipertandingkan di Padepokan Pencak Silat Taman Indonesia Indah, Jakarta, Senin.
Delapan nomor final yang dipertandingkan itu meliputi tunggal putri, ganda putra, beregu putra, kelas B (50-55 kg) putra, kelas B putri, kelas C (55-60) kg putra, kelas c putri, dan kelas E (65-70 kg) putra.
Para pesilat Indonesia yang akan berlaga dalam perebutan medali emas, antara lain Komang Harik Adi Putra, Iqbal Candra Pratama, Abdul Malik, Wewey Wita, Pipiet Khamelia, Sarah Tria Monita, Hanifan Yudani Kusumah, dan Aji Bangkit Pamungkas.
Beberapa dari pesilat itu akan bertemu lawan dari Vietnam dan Malaysia yang selama ini memang menjadi pesaing terberat. Semisal Abdul Malik akan menghadapi M Nasir Muhammad Faizul dari Malaysia di kelas B putra, sementara di bagian putri Wewey Wita melawan Tran Thi Them (Vietnam).
Dari kelas C putra, Hanifan Yudani Kusumah ditantang pesilat Vietnam Nguyen Thai Linh dan Komang Harik Adi Putra berjumpa Mohd Al Jufferi Jamari dari Malaysia di kelas E putra.
"Tidak ada lawan yang ringan dalam pertandingan pencak silat, semua atlet memiliki kualitas dan kemampuan yang tangguh," kata salah satu pelatih tim pencak silat Indonesia Abas Akbar.
Mantan pesilat nasional ini berharap seluruh atlet yang berlaga di final bisa mengeluarkan kemampuan terbaiknya dan meraih medali emas.
Pencak silat yang merupakan olahraga asli asal Indonesia merupakan salah satu cabang olahraga yang baru pertama kali dipertandingkan pada Asian Games dan memperebutkan sebanyak 16 keping emas, baik di nomor seni maupun tanding.
Kendati baru pertama kali ditandingkan, pencak silat diikuti sebanyak 16 negara, di antaranya Indonesia, Malaysia, Jepang, Brunei Darussalam, India, Nepal, Laos, Thailand, Singapura, Filipina, Vietnam, Chinese Taipei, Vietnam, Uzbekistan, dan Kazakhstan.
Wakil Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat Mayjen (purn) Suwarno optimistis cabang olah raga pencak silat bisa menjadi lumbung medali bagi Indonesia di Asian Games 2018, kendati target minimal satu emas.
"Kami selalu sampaikan ke setiap cabang olah raga target minimal meraih satu emas. Yang terpenting adalah seluruh atlet bisa berkonsentrasi dalam setiap pertandingan," katanya.
Secara keseluruhan, perhelatan Asian Games 2018 hari kesembilan memperebutkan sebanyak 38 medali emas dari 12 cabang olahraga yang menggelar nomor final, meliputi atletik, angkat besi, bridge, boling, balap sepeda, bulu tangkis, panahan, kano/kayak sprint, panjat tebing, pencak silat, karate, dan voli pantai.
Selain pencak silat, kontingen Indonesia juga berpeluang menambah medali emas dari cabang olahraga panjat tebing yang melombakan final nomor kecepatan estafet putra dan putri. Indonesia menurunkan dua tim, baik di kelompok putra maupun putri.
Sebelumnya pada nomor kecepatan perorangan, Indonesia sukses meraih satu medali emas dan satu perak di kelompok putri, dan medali perunggu di kelompok putra.
Aries Susanti Rahayu dan Puji Lestari yang meraih emas dan perak nomor perorangan, akan bergabung dengan Rajiah Salsabilah dan Fitriyani di tim Indonesia 1 untuk mengejar medali emas kedua dari panjat tebing.
Pesaing terberat para "spiderman" dan "spiderwoman" Indonesia tetap datang dari atlet China, Kazakhstan, Korea Selatan, dan Jepang.
Nomor kecepatan estafet akan menjadi penutup perlombaan panjat tebing yang secara keseluruhan menyediakan enam medali emas, masing-masing kecepatan perorangan putra/putri, kombinasi putra/putra, dan kecepatan estafet putra/putri.
Dari empat nomor yang sudah diselesaikan, empat negara berbagi medali emas, masing-masing Indonesia di nomor kecepatan putri, Iran berjaya di kecepatan putra, Jepang memenangi nomor kombinasi putri, dan Korea Selatan pada nomor kombinasi putra.
Cabang olahraga lain yang masih berpotensi menambah pundi-pundi emas tim Merah Putih adalah karate yang mempertandingkan empat nomor final kumite, yakni kelas -68 kg putri, -75 kg putra, kelas -84 kg putra, dan kelas -50 kg putri.
Sebelumnya, karateka Indonesia Rifki Ardiansyah Arrosyiid memenangkan medali emas nomor kumite -60 kilogram setelah mengalahkan Amir Mahdi Zadeh asal Iran dengan skor akhir 9-7.
Pewarta: Didik Kusbiantoro
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2018