Kuala Lumpur (ANTARA News) - Sony Dwi Kuncoro melanjutkan kejutan dan akan menjadi salah satu harapan Indonesia untuk merebut gelar juara setelah memastikan tempat ke final berkat kemenangan rubber-set 18-21, 21-13, 21-5 atas Chen Yu asal China di Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2007 di Stadion Bukit Jalil Kuala Lumpur.
Penonton Malaysia yang hampir memenuhi semua bangku dan mendukung ganda putranya melawan Indonesia ikut berdiri dan memberikan tepukan gemuruh bagi Sony sehingga final tunggal putra tidak didominasi oleh para pemain China.
Di pertandingan final, Minggu, Sony akan menantang unggulan teratas Lin Dan yang di semifinal lainnya menang atas rekan senegaranya Bao Chunlai dengan dua set langsung.
Strategi Sony dalam menghadapi Chen Yu, yaitu dengan bermain tenang dan tempo lambat, ternyata membuahkan hasil. Pada set pertama, ia unggul dalam perolehan angka 15-11, tapi pemain Cina dengan semangat tinggi dan smash yang keras mampu mengejar dan menyamakan angka menjadi 18-18.
Chen memimpin 19-18 akhirnya terus memimpin dan menyelesaikan set pertama dengan skor 21-18.
Pada set kedua, Chen terus memimpin angka, tapi Sony mampu mengejar dan menyamakan kedudukan dengan skor 8-8. Sambil jatuh bangun beberapa kali untuk mengembalikan bola, Sony terus meninggalkan Chen dan akhirnya mampu merebut set kedua dengan skor 21-13 dan memaksa rubber-set.
Pada set ketiga, Sony semakin yakin dan mantap dengan memimpin perolehan angka 11-9 meski lawannya mampu kejar dan samakan kedudukan 11-11.
Tapi Sony dengan tekun dan ulet terus memimpin perolehan angka dan terus mempertahankan angka hingga berhasil menyelesaikan set ketiga bagi kemenangan Merah Putih dengan skor 21-15.
Begitu menang, para penonton Malaysia yang memenuhi stadium Putra langsung dan memberikan tepukan gemuruh bagi Sony yang maju ke final menantang juara dunia Lin Dan.
Dalam jumpa pers, Sony mengakui pada set awal sempat gugup dan panik tapi kemudian perasaan itu dapat dikendalikan dan mampu memenangkan pertandingan.
Sony juga mengakui bahwa selama bertemu dengan Lin Dan, ia selalu kalah. Tapi beberapa pertemuan itu kalah dengan perlawanan yang ketat.
"Saya berharap besok adalah kesempatan saya untuk menjadi juara dunia tunggal putra," katanya.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007