Mekkah, Arab Saudi (ANTARA News) - Setelah menyelesaikan seluruh rangkaian ibadah haji di Tanah Suci, sebelum kembali ke Tanah Air  sebagian jamaah haji Indonesia berburu aneka oleh-oleh di Pasar Jafariyah, Mekkah.

Pada Minggu, jamaah dari Indonesia ada di antara jamaah haji berbagai negara yang berbelanja di Jafariyah, kurang dari satu kilometer dari Masjidil Haram.

Di sana para pedagang menjajakan barang-barang seperti sorban, jilbab, pashmina, gelang koka, baju koko, dan peci. Oleh-oleh makanan seperti kurma, aprikot kering, buah tin kering, dan kismis juga ada.

Barang-barang itu sebagian produksi lokal. Namun banyak juga yang berasal dari China, India, Turki, Yaman, Mesir, bahkan Indonesia.

Yati, yang berasal dari Surabaya, membeli hijab lebar untuk dikenakan saat pulang ke Indonesia.

Sementara Andi, perempuan asal Makassar, membeli hijab dalam jumlah banyak untuk oleh-oleh dan mendapat harga grosir karena membeli satu jenis barang dalam partai besar.

Hal itu juga berlaku untuk pembelian barang jenis lain.

Saat Antara membeli kain sorban kualitas baik, penjual menawarkan harga 20 riyal (sekitar Rp80 ribu) per potong. Dan setelah tawar menawar akhirnya mendapat harga 150 riyal (setara dengan Rp600 ribu) untuk 10 sorban.

 
Suasana Pasar Jafariyah di Mekkah, Arab Saudi, Minggu (26/8/2018). (ANTARA/Anom Prihantoro)
 

Pasar Jafariyah beroperasi seperti umumnya tempat jual beli di Arab Saudi. Saat masuk waktu shalat lima waktu, toko-toko di kompleks pasar tersebut akan tutup sementara sekitar 20-30 menit karena kalau sampai ada yang tetap buka petugas keamanan setempat akan menegur atau menindak mereka.

Pada Minggu sore pun, sesaat sebelum adzan shalat Ashar toko-toko di Jafariyah mulai tutup. Lampu-lampu kios dimatikan. Dan perlahan-lahan para pelanggan keluar dari kompleks pasar.

Setelah beberapa menit usai waktu shalat, toko-toko kembali siap melayani pembeli. Pintu kios satu per satu dibuka, lampu penerang berangsur dinyalakan, para pelanggan pun kembali ke pasar itu.

Baca juga: KKHI: alat pelindung diri jangan dijadikan oleh-oleh
 

Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018