Jakarta (ANTARA News) - Mantan Kepala Staf TNI AD (KSAD) Jenderal TNI Ryamizard Ryacudu mengatakan pemerintah harus memberikan teguran keras kepada Gubernur Nanggroe Aceh Darussalam Irwandi Yusuf terkait dengan insiden pembakaran bendera merah putih di Kabupaten Aceh Utara, menjelang HUT Kemerdekaan RI.
"Harus ditindak tegas, itu lambang negara. Foto Presiden dibakar saja ditangkap apalagi bendera," katanya yang ditemui setelah acara dialog yang diselenggarakan oleh radio Ramako, di Jakarta, Sabtu.
Ryamizard juga mengatakan ia meyakini ada campur tangan GAM dalam insiden pembakaran bendera tersebut. Menurut Ryamizard insiden itu terjadi karena kurangnya koordinasi dalam pengamanan di kawasan Aceh. Gubernur sebagai kepala daerah, katanya, juga harus ikut bertanggung jawab karena dianggap lalai sehingga hal itu terjadi.
"Paling tidak ada teguran keras dan jangan sampai itu terjadi kembali," katanya.
Sementara, ketika disinggung mengenai sanksi yang diberikan untuk kepala daerah maupun pihak yang dianggap lalai sehingga insiden itu terjadi, Ryamizard tidak berkomentar banyak.
"Itu kebijaksanaan pemerintah, saya tidak ikut campur. Tetapi harus adil, kalau insiden tarian Cakalele di Maluku ditindak tegas, maka demikian pula untuk kasus di Aceh ini," ujarnya.
Sebelumnya, menjelang peringatan hari ulang tahun (HUT) kemerdekaan RI ke 62, terjadi insiden aksi pencurian disertai pembakaran bendera merah putih di Kabupaten Aceh Utara sehingga ditetapkan status Aceh menjadi waspada satu.
Terkait hal tersebut, Gubernur Irwandi mengatakan menyerahkan kepada aparat kepolisian untuk menangkap pelaku dan memproses sesuai hukum yang berlaku. (*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007