Kami akan terus menerus dan tidak pernah lelah untuk melakukan berbagai pembenahan dalam industri ini, agar harga TBS bisa membaik dan masyarakat yang mengandalkan hidupnya dari perkebunan sawit bisa sejahtera
Jakarta (ANTARA News) - Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) terus melakukan berbagai upaya agar harga tandan buah segar (TBS) sawit petani membaik.
Ketua Umum III Gapki Susanto dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu, mengatakan, rendahnya harga TBS sawit mengakibatkan petani malas untuk mengelola kebunnya sehingga mereka tidak memiliki penghasilan tetap.
"Kami akan terus menerus dan tidak pernah lelah untuk melakukan berbagai pembenahan dalam industri ini, agar harga TBS bisa membaik dan masyarakat yang mengandalkan hidupnya dari perkebunan sawit bisa sejahtera," katanya.
Hal itu diungkapkan Susanto saat memimpin pengurus Gapki bersilaturahmi dengan Pengurus Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) yang terdiri dari 9 Uskup Agung yang berasal dari berbagai daerah.
Turut hadir pada silahturahmi ini Direktur Eksekutif Gapki Mukti Sardjono, Ketua Gapki Cabang Sumatera Selatan Harry Hartanto, Sekretaris III Gapki Pusat Steaven Halim, Susila Darma Wati dan Eko Tamba dari Sekretariat Gapki Pusat.
Pada pertemuan tersebut KWI memberikan informasi terkait dengan isu yang berkembang di masyarakat terkait dengan industri sawit.
Salah satu isu yang berkembang adalah masyarakat mengeluhkan harga TBS yang rendah yang mengakibat masyarakat malas untuk mengelola kebunnya sehingga masyarakat tidak mempunyai penghasilan tetap.
KWI menyadari bahwa sawit berperan dalam membangun daerah terpencil. KWI berharap dalam pengelolaan perkebunan sawit, perusahaan dapat memperhatikan hak ulayat, fasilitas ibadah, dapat memberikan penghasilan tetap kepada masyarakat dan juga pengelolaan kebun yang berwawasan lingkungan.
Pada kesempatan itu Mgr. Ignatius Suharyo berkata, pihaknya percaya bahwa yang diusahakan demi kemuliaan Tuhan dan kesejahteraan sosial rakyat Indonesia.
"Moga-moga segala usaha yang telah dilaksanakan dan rencana-rencana untuk meningkatkan kinerja perusahaan sungguh-sungguh menjadi berkah bagi seluruh rakyat Indonesia," ujarnya.
Menanggapi hal itu Susanto mengatakan, pihaknya sangat mengapresiasi berbagai informasi yang disampaikan KWI mengenai berbagai isu yang berkembang di masyarakat terkait industri sawit.
Baca juga: GAPKI proyeksikan ekspor sawit 27 juta ton
Baca juga: Gapki akan jelaskan soal isu sawit di markas PBB
Pewarta: Subagyo
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2018