Kekurangan pasokan listrik yang seharusnya didapatkan dari PLTU Sebalang akan diganti pembangkit lain
Bandarlampung (ANTARA News) - PT PLN (Persero) Distribusi Lampung masih memulihkan beban listrik pascakebakaran, yang berdampak pada penonaktifan sementara PLTU Sebalang.
"Kekurangan pasokan listrik yang seharusnya didapatkan dari PLTU Sebalang akan diganti pembangkit lain," kata Deputi Manajer Hukum dan Humas PLN Distribusi Lampung Hendri AH di Bandarlampung, Minggu.
Ia menyebutkan musibah kebakaran di PLTU Sebalang pada Kamis (23/8) malam telah mengakibatkan terjadinya defisit daya sebesar 165 MW pada waktu beban puncak (WBP), sehingga berdampak pemadaman di beberapa wilayah Provinsi Lampung secara bergantian.
Menurutnya, pengurangan beban tersebut merupakan langkah antisipasi agar kerusakan tidak memberikan dampak yang lebih besar lagi.
"Untuk pemenuhan kekurangan daya, kami sudah melakukan kontrak pembelian dengan IPP (independent power producer) yakni PLTG Sutami untuk daya sebesar 30 MW dan PLTG New Tarahan sebesar 24 MW," jelas Hendri.
Selain melalui IPP, PLN juga mengupayakan PLTU Tarahan dapat secepatnya kembali memberi pasokan daya setelah menjalani masa pemeliharaan.
"Kami menargetkan hari Minggu ini, PLTU Tarahan Unit 3 akan segera masuk sistem dengan daya sebesar 90 MW setelah menjalani pemeliharaan rutin tahunan," imbuhnya.
Hendri menjelaskan, total tambahan daya dari PLTG Sutami, PLTG New Tarahan, dan PLTU Tarahan Unit 3 mencapai 144 MW, sehingga sisa kekurangan daya hanya 20 MW.
PLN berupaya untuk menurunkan angka defisit daya segera mungkin agar dapat memenuhi kebutuhan energi seluruh pelanggan di Lampung.
Sementara itu, untuk percepatan pemulihan PLTU Sebalang, PLN melakukan berbagai upaya.
"PLN saat ini melakukan mobilisasi SDM secara maksimal dan menggunakan peralatan dari pembangkit lain sebagai upaya percepatan pemulihan terhadap instrumen pembangkit," kata Hendri.
Baca juga: Alasan PLN Lampung lakukan pemadaman bergilir
Baca juga: Menteri BUMN resmikan gardu 150 kV Holtekamp-Jayapura
Pewarta: Agus Wira Sukarta
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2018