Jakarta (ANTARA News) - Pelatih bola basket putri Chinese Taipei, Albert Wagner, mengaku siapapun lawannya di semifinal nanti Asian Games 2018 nanti adalah lawan kuat.
Namun, jika menghadapi Korea, yang masih harus melewati Thailand terlebih dahulu di perempat final, Wagner menyatakan timnya bakal mewaspadai kehadiran pemain Liga Bola Basket Amerika Serikat (WNBA), Park Ji-su, yang baru tiba dan bergabung bersama rekan-rekannya.
"Saya yakin siapapun yang lolos adalah lawan yang kuat," kata Wagner saat ditemui seusai kemenangan 76-59 yang diraih Taipei atas Mongolia dalam perempat final Hall Basket Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Minggu.
"Korea akhirnya kedatangan pemain WNBA mereka hari ini. Itu membuat mereka lebih kuat lagi. Kami harus menyiapkan diri untuk itu," ujarnya menambahkan.
Taipei sebetulnya sempat mengalahkan Korea 87-85 di penyisihan Grup A setelah memaksakan pertandingan melakoni babak tambahan alias overtime.
Namun kala itu, Ji-su --yang mulai tahun ini direkrut Las Vegas Aces-- belum bergabung bersama rekan-rekannya di tim Korea, yang merupakan gabungan dari Korea Selatan dan Korea Utara.
Baca juga: Kalahkan Mongolia, Chinese Taipei tim pertama capai semifinal basket putri
Taipei lolos ke semifinal usai mengalahkan Mongolia, meski di dua kuarter pertama mereka sempat kesulitan.
Terkait hal itu, Wagner mengakui timnya memulai laga dengan buruk yang berpadu dengan penampilan gigih dari para pemain Mongolia.
Ditambah lagi, Wagner menilai ada sedikit sikap agak meremehkan yang sempat diperlihatkan oleh para pemainnya.
"Kami memulai dengan buruk. Saya pikir Mongolia bermain sangat baik, untungnya kami bisa bermain baik ketika dibutuhkan," katanya.
"Saya rasa pemain kami juga ada sedikit sikap agak meremehkan, padahal kami bisa saja kalah dari lawan," ujar Wagner menambahkan.
Setelah tampil tak cukup optimal di paruh pertama, Taipei bangkit dan berbalik meraih kemenangan meyakinkan disokong sumbangan 28 poin dari Huang Yingli.
Baca juga: Jadwal perempat final basket putri
Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2018