Dokter dan tim medis akan berkeliling menjemput bola mendatangi titik-titik pengungsian yang membutuhkan layanan
Lombok Utara (ANTARA News) - Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) membangun rumah sakit lapangan di Desa Medane, Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat dengan beragam fasilitas medis, yang bisa melayani kebutuhan medis dan psikologi para pengungsi gempa bumi.
Wakil Ketua Baznas, Dr. Zainulbahar Noor di Lombok Utara mengatakan rumah sakit lapangan tersebut memiliki beragam fasilitas medis, antara lain unit gawat darurat (UGD), poli konsultasi medis dan psikologi.
Selain itu, kontrol kehamilan dan melahirkan, kontrol tumbuh kembang, menyusui, sunat, operasi minor, program warga lanjut usia hingga rawat inap.
"Dokter dan tim medis lainnya juga akan berkeliling menjemput bola mendatangi titik-titik pengungsian yang masih membutuhkan layanan kesehatan," kata Zainul Bahar.
Baznas, kata dia, merespon cepat gempa bumi di Lombok, dengan menerjunkan lebih dari 50 personel organik dan relawan untuk membantu korban melalui berbagai program.
Hingga saat ini, berbagai program Baznas telah diterima manfaatnya oleh lebih dari tujuh ribu jiwa.
Menurut Zainulbahar, kehadiran Rumah Sakit Lapangan Baznas saat ini sangat mendesak karena kebutuhan medis yang meningkat. Sementara fasilitas yang ada belum berfungsi optimal karena terdampak gempa.
"Ratusan ribu pengungsi saat ini rentan terjangkit penyakit karena kondisi yang masih darurat, sehingga kami hadir untuk membantu pemerintah memberikan layanan kesehatan terbaik bagi korban gempa," ujarnya.
Ia mengatakan amanah masyarakat terhadap dana zakat, infak dan sedekah yang ditunaikan kepada Baznas dapat bermanfaat sebesar-besarnya bagi para pengungsi, yang karena kondisinya kini masuk dalam kategori mustahik (golongan yang berhak menerima zakat).
Koordinator Layanan Medis Baznas untuk gempa Lombok, dr. Putro Muhammad mengatakan, RSL sangat dibutuhkan oleh para pengungsi, terlebih bagi kaum rentan yang memiliki risiko terjangkit penyakit, seperti bayi dan balita, ibu hamil dan menyusui serta lansia.
"Para pengungsi yang memiliki resiko tinggi ini memerlukan tempat perawatan yang memadai dalam kondisi darurat ini, karena itu kami menyiapkan ruang rawat inap agar dapat mengurangi resiko mereka tertular penyakit," katanya.
Dalam mendirikan layanan kesehatan bagi para pengungsi ini, Baznas berkoordinasi dengan puskesmas setempat agar penanganan pengungsi dapat tertangani secara efektif dan efisien.
"Operasional Rumah Sakit Lapangan Baznas terkoordinasi dengan puskesmas setempat, layanan yang kami sediakan bertujuan untuk menunjang revitalisasi puskesmas yang belum berfungsi seperti sedia kala," ucapnya pula.
Baznas telah membantu para korban gempa bumi di NTB, sejak 29 Juli 2018 setelah pulau seribu masjid tersebut diguncang gempa bumi 6,4 Skala Richter.
Bantuan berupa karitas dan pemberdayaan, mulai dari evakuasi dan penyelamatan, dapur umum, toilet umum, hunian sementara bagi para pengungsi, layanan kesehatan. Selain itu, layanan pendidikan berupa pendirian tiga sekolah darurat, pembangunan masjid darurat dan program ekonomi berupa pendirian dua unit pasar darurat.
Selain itu, Baznas juga menggelar penyembelihan hewan kurban di berbagai lokasi pengungsian, salah satunya di Desa Orongkopang, karena para pengungsi membutuhkan asupan gizi agar tak mudah tertular penyakit di tengah keterbatasan kondisi pengungsian.
Bupati Lombok Utara, Najmul Ahyar menyampaikan pentingnya pendirian Rumah Sakit Lapangan Baznas karena saat ini masyarakat masih memerlukan pertolongan medis.
"Rumah Sakit Lapangan Baznas ini ada ruang perawatan, ruang rekam medis dan itu luar biasa. Bantuan ini sangat berarti untuk masyarakat Lombok Utara," katanya usai mengunjungi Rumah Sakit Lapangan Baznas dan hunian sementara bagi para pengungsi.
Baca juga: Marinir TNI AL tangani 454 korban gempa Lombok
Baca juga: TNI berangkatkan kapal rumah sakit ke Lombok
Pewarta: Awaludin
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2018