Berkat kemenangan tersebut Taipei memimpin klasemen akhir Grup C dan lolos ke perempat final bersama Jepang di peringkat kedua.
Kemenangan itu diraih Taipei lewat perlawanan sengit yang diperlihatkan Qatar sepanjang laga, bahkan wasit harus memberikan putusan ejection alias mengusir pemain dari lapangan terhadap dua pemain, yakni Moustafa Lashin dari Qatar dan Hu Longmao dari Taipei.
Di tengah laga yang berlangsung sengit, kapten Taipei Cheng Yingchun keluar sebagai penampil terbaik timnya dengan catatan 20 poin, 5 rebound dan 5 assist, diikuti Liu Cheng dengan 19 poin, 5 rebound dan 5 steal.
Douglas Creighton juga tampil baik dengan membukukan 13 poin beserta 6 rebound, sedangkan Chen Kuanchuan memberikan penjagaan krusial di bawah ring lewat catatan 10 poin dan 8 rebound.
Di kubu Qatar catatan poin cukup merata, dipimpin Nasser Al Rayes dan Khalid Abdi yang masing-masing mencetak 13 poin dan 9 rebound serta 13 poin dan 6 rebound.
Sementara Tanguy Ngombo turut menyumbangkan 10 poin, kendati Qatar meninggalkan penyisihan grup dengan kegagalan melaju ke perempat final
Taipei akan berhadapan dengan Suriah di perempat final, sedangkan Jepang meladeni Iran. Seluruh pertandingan perempat final bola basket putra akan dilangsungkan pada Senin (27/8).
Baca juga: Iran menangi pertandingan tunggal Grup B basket putra
Kendati secara kasat mata Taipei memiliki postur badan yang agak timpang dibanding lawan-lawannya, mereka lebih padu dalam melakukan transisi bertahan dan menyerang demi mengungguli Qatar 9-2 di awal-awal pertandingan.
Sumbangan 10 poin dari Liu Cheng dan 8 poin milik Creighton sukses mengantarkan Taipei menutup kuarter pertama dengan keunggulan cukup meyakinkan 24-13 atas Qatar.
Memasuki kuarter kedua, Qatar berhasil memanfaatkan keunggulan postur tubuh mereka sembari di waktu bersamaan barisan penembak tripoin mereka kian jitu. Qatar bahkan memangkas jarak ketertinggalan dari Taipei menjadi hanya tersisa empat poin saja saat menyudahi paruh pertama pertandingan dalam skor 35-39.
Taipei mengawali kuarter ketiga dengan cukup mulus saat tembakan tripoin Creighton menemui sasaran dan mengubah skor menjadi 42-35, namun itu bisa dibilang kali terakhir Taipei menyerang dengan percaya diri.
Di tengah keragu-raguan Taipei untuk mengambil keputusan saat melakukan serangan, Qatar merangsek mendekati raihan poin sang lawan hingga hanya tersisa satu poin saja saat sebuah tip-in dari Al Rayes sukses mengubah kedudukan menjadi 46-47 di sisa waktu 3 menit 26 detik kuarter ketiga.
Qatar bahkan akhirnya bisa menyamakan kedudukan menjadi 52-52 lewat dua lemparan bebas Khaled Abdelbaset di pengujung kuarter ketiga.
Baca juga: Cuma cetak 60-an poin, Ehdadi sebut Iran sempat kesulitan adaptasi
Momentum kebangkitan dimiliki Qatar saat membuka kuarter keempat dengan keunggulan 54-52 lewat lay up sarat tenaga dari Ngombo, namun Taipei kembali berbalik unggul 58-56 ketika Chen Kuanchuan melesakkan dua lemparan bebas di sisa waktu 6 menit 55 detik.
Taipei kembali merestorasi keunggulan mereka menjadi 67-63 saat tembakan tripoin Chen Yingchun menemui sasaran di sisa waktu 4 menit 28 detik, namun Qatar beberapa kali sempat mengejar, sampai akhrinya Taipei benar-benar bisa menjauh dalam kedudukan 75-69 di sisa waktu 1 menit 46 detk
Qatar yang sudah terlanjur kehilangan dua penggawa mereka Khalid dan Khaled lantaran terkena foul out di kuarter keempat, kesulitan untuk mengejar ketertinggalan. Terlebih lagi saat Mustafa Lahsin diusir keluar langsung dari lapangan karena terlibat kontak fisik berlebih dengan penggawa Taipei, Hu Longmao, di sisa waktu 1 menit 8 detik.
Insiden itu terjadi ketika wasit sudah menyatakan bola keluar oleh Hu Longmao namun Lashin berusaha merebutnya dengan paksa ketika Hu masih terbaring di lantai sehingga sempat terjadi pergumulan di antara keduanya sampai rekan-rekan setimnya memisahkan kedua pemain.
Baca juga: Jadwal basket putra hari ini, dua tiket perempat final diperebutkan
Keadaan itu berhasil dimanfaatkan dengan baik oleh Taipei demi memastikan kemenangan 83-70.
Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Bayu Kuncahyo
Copyright © ANTARA 2018