Mataram, Nusa Tenggara Barat (ANTARA News) - Gempa telah merobohkan 126 dari 132 rumah di Dusun Apit Aiq, Lombok Barat, memaksa warganya memanfaatkan bangunan yang tersisa untuk tempat berlindung sementara, termasuk kandang burung.

Alamin, seorang warga dusun itu, menjadikan kandang merpati yang terbuat dari bambu sebagai tempat berlindung sementara karena rumahnya ambruk akibat gempa.

Pada Sabtu, kandang burung merpati yang cukup untuk menampung dua orang itu sudah dibersihkan. Di sana, Alamin berlindung dari dingin angin lembah pada malam hari.

"Saya bersihkan dahulu kandang itu sebelum diisi," kata Alamin, yang sampai sekarang belum mendapat bantuan tenda atau terpal untuk membuat tenda dari pemerintah.

Sementara burung-burung merpatinya sekarang berkeliaran di sekitar kandang. "Itu burung-burungnya," kata dia sambil menunjuk merpati yang hinggap di puing-puing runtuhan bangunan.

Alamin memilih tinggal di kandang burung karena menganggapnya sebagai bangunan yang paling aman ketika sewaktu-waktu gempa susulan terjadi.

"Itu yang saya lihat paling aman, tahan dari gempa, mau tidak mau saya bersihkan dan tidur disana," katanya pada Jumat.

Sebelumnya Alamin bersama istri dan seorang anaknya yang masih berusia 16 bulan tinggal di sebuah rumah dengan luas tanah sekitar dua are sekitar 10 kilometer dari bibir jalan besar, di lereng perbukitan dekat dengan kawasan wisata Senggigi, sekitar setengah jam perjalanan menggunakan sepeda motor dari Jalan Raya Senggigi.

Rumahnya runtuh akibat gempa. Alamin kemudian mengungsikan istri dan anaknya ke rumah mertuanya.

"Kebetulan rumah mertua saya di bawah aman-aman saja, jadi sementara ini istri sama anak di sana. Saya di sini bersih-bersih," ujarnya.

Pria yang sehari-hari bekerja serabutan itu mengaku baru mendapat bantuan setengah kilogram beras dari relawan.

"Sampai sekarang belum ada bantuan apa-apa yang datang," kata Alamin, yang dusunnya berada di lereng Bukit Layar yang jalannya naik turun dan berkelokan tajam.

Dia juga belum bisa mencari penghasilan karena harus membereskan puing-puing dari bekas rumahnya.

"Bagaimana mau cari uang, sibuk bereskan rumah, sama juga seperti warga lain," ujarnya sembari menunjukkan warga tetangganya yang sedang sibuk membereskan rumahnya yang roboh.

Baca juga:
Sulitnya menjangkau mereka yang terisolir pascagempa Lombok
Bantuan logistik banyak tertimbun di pemerintahan desa

Pewarta: Riza Fahriza, Dhimas Budi Pratama
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018