Helsinki, Finlandia, (ANTARA News) - Bertambahnya sayuran di dalam menu militer di Finlandia telah mengganggu Menteri Pertahanan Jussi Niinisto, kata kantor berita Lannen Media pada Jumat (24/8).
Niinisto belum diberitahu mengenai keputusan untuk menyajikan dua porsi makanan hanya sayuran per pekan mulai musim gugur tahun ini, kata laporan tersebut.
Niinisto menyatakan keputusan itu tampaknya merupakan "pilihan ideologi" dan ia telah meminta penjelasan, demikian laporan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Sabtu pagi.
Mayor Eija Pukki, perwira yang bertugas dalam layanan makanan, mengatakan kepada lembaga penyiaran nasional Yle awal pekan ini bahwa keputusan tersebut dilandasi atas alasan kesehatan dan lingkungan hidup.
Makanan itu meliputi pasta, kentang, buncis dan Quorn --produk pengganti daging, tapi tak ada daging. Wanita perwira tersebut mengatakan dampak iklim pada produksi daging adalah satu alasan.
Komite wajib militer nasional, badan yang mendapat mandat hukum untuk mewakili pendapat lelaki dan perempuan yang berdinas di militer dengan dasar dinas nasional, tahun lalu telah menyarankan menu sayuran sepanjang hari.
Niinisto mengatakan ia terkejut dan mengutip jajak pendapat yang menyatakan "hanya setengah persen lelaki dan perempuan di dinas nasional" mendukung makanan yang hanya terdiri atas sayuran.
"Ini kelihatannya menjadi pemaksaan makanan," kata Niinisto.
Menteri Pertahanan itu mewakili Partai Blue Reform, yang populis. Dalam jajak pendapat baru-baru ini, dukungannya berjumlah satu persen.
Blue Reform adalah faksi sempalan dari Partai Finlandia, yang populis. Penelitian telah menunjukkan bahwa dasar pendukung inti kedua partai populis tersebut terdiri atas banyak orang yang berusia setengah baya yang lebih suku "makan daging dan barangkali kentang".
Niinisto mengatakan, "Tak ada militer yang siap perang jika hanya makan sop sayuran dan jus kembang kol."
Pewarta: Antara
Editor: Chaidar Abdullah
Copyright © ANTARA 2018