Kuala Lumpur (ANTARA News) - HUT Kemerdekaan ke-62 Indonesia, Jumat (17/8), mendapatkan hadiah langsung dari Sony Dwi Kuncoro yang mengalahkan Peter Gade, Denmark, dua set langsung dengan angka 22-20 dan 21-18 dalam babak perempatfinal Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2007 di stadiun Putra - Bukit Jalil, Kuala Lumpur. Masyarakat Malaysia yang sejak awal mendukung pemain Denmark dan terus menekan Sony akhirnya mereka berdiri dan memberikan tepukan gemuruh ketika Sony mengangkat kepalan tangan ke atas, setelah bersalaman dengan Peter Gade. Dukungan penonton kepada Gade membuat tekanan yang besar sehingga ia sempat diberikan kartu kuning oleh wasit Goh Tzy Yang dari Malaysia akibat memukul raket ke bilboard iklan tepat di depan wasit yang menyatakan pukulan Sony masuk. Saat itu Gade ketinggalan 11-16 pada set ke-2. Kemenangan Sony diraih dengan perjuangan berat, terutama pada set pertama. Set ke-1, poin untuk Sony dan Gade saling susul menyusul dimulai Sony memimpin 17-16, kemudian Gade menyusul 18-17, Sony ambil alih 19-18, Gade menyamakan 20-20 dan akhirnya Sony mematahkan Gade di set pertama dengan skor 22-20. Di babak ke-2 Sony bermain semakin meyakinkan dan ringan. Ia sempat memimpin 5-1 kemudian disusul oleh Gade 7-6 kemudian Sony meninggalkan Gade dengan posisi 16-11 kemudian Gade marah dengan hakim garis karena pukulan Sony dinyatakan masuk dan memukul raketnya ke bilboard iklan di muka penjaga garis. Kemarahan Gade ternyata memberikan dorongan sehingga memperkecil ketertinggalannya dari Sony 19-18 tapi akhirnya Sony mengunci perolehan angka pemain Denmark itu dan mengakhirinya dengan angka 21-18. Rileks Ketika jumpa pers, Sony Dwi Kuncoro mengatakan permainannya yang rileks, tanpa beban mampu mengontrol permainan lawan dan diri sendiri serta mampu menaklukan dukungan penonton, terutama masyarakat Malaysia yang lebih mendukung pemain Denmark Peter Gade. "Terus terang hari kemerdekaan ke-62 Republik Indonesia ini juga menambah dorongan saya untuk menang. Alhamdulillah saya bisa berikan hadiah untuk HUT Kemerdekaan Indonesia," kata Sony. Ia mengaku sejak ikut kejuaraan di Filipina belum lama ini dimana sempat cedera, kurang latihan dan persiapan ditambah ragu-ragu untuk ikut World Badminton Championship ini menjadikan dirinya bermain tanpa beban mental. "Saya bermain kalah atau menang itu urusan belakanganlah," kata Sony yang mengakui prestasinya sempat turun naik tapi mampu meraih dua kali juara sea game untuk individu.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007