Chebarkul (ANTARA News)- Presiden-presiden Vladimir Putin dari Rusia, Hu Jintao dari China dan empat pemimpin negara lainnya akan menghadiri pelatihan militer yang belum pernah terjadi sebelumnya, Jumat oleh enam negara Organisasi Kerjasama Shanghai (SCO), bertujuan untuk memperagakan kekuatan militer dihadapan Barat. Pelatihan itu adalah puncak dari pelatihan sembilan hari "Missi Perdamaian 2007" yang dimulai di provinsi Xinjiang, China baratlaut yang melibatkan 6.000 personil militer dari China, Kazakhstan, Kyrgystan, Rusia, Tajikistan dan Uzbekistan. Kegiatan itu dilakukan setelah para pemimpin SCO menegaskan penentangan mereka terhadap kekuasaan AS, dalam KTT organisasi itu, kemarin, di bekas negara Sovyet di Asia Tengah, Kyrgystan. Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad juga hadir sebagai peninjau, mengecam "campurtangan" AS. SCO berkembang dari satu usaha regional pertengahan tahun 1990-an untuk mengurangi pasukan militer di sepanjang perbatasan bersama dan meningkatkan kerjasama militer dan ekonomi, dengan fokus pada Asia Tengah. Kendatipun Rusia telah membayar sebagian besar biayanya bagi pelatihan di provinsi Chelyabinsk, pegunungan Ural, kegiatan itu menandakan satu tingkat kerjasama baru militer dengan China. Beijing menyumbang 1.700 personil dan mengirim pesawat-pesawat tempur dan helikopter-helikopter ke daerah pelatihan Chebarkul, kata suratkabar resmi Rossiyskaya Gazeta. Berdasarkan "skenario" pelatihan itu satu serangan besar-besaran diarahkan terhadap sekitar 1.000 pemberontak yang menguasai satu desa, menahan para sandera dan kemudian berusaha melarikan diri melintasi satu perbatasan terdekat. Media Rusia menyoroti kemiripan satu pemberontakan di negara Asia tengah Uzbekistan tahun 2005, ketika tanggapan keras pasukan kemananan Uzbekistan dikecam oleh Barat dan para aktivis hak asasi manusia yang menuduh ratusan warga sipil dibunuh, demikian AFP.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007