Jakarta (ANTARA News) - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Suhardi Alius mengingatkan mahasiswa baru Universitas Indonesia tentang bahaya radikalisme.

"Sebagai calon pemimpin bangsa, mahasiswa harus menjauhi paham radikal negatif seperti intolerasi, anti-NKRI, anti-Pancasila, dan paham takfiri," kata Suhardi saat memberikan kuliah umum kepada sekitar 7.000 mahasiswa baru di kampus UI, Depok, Jumat.

Suhardi mengatakan tantangan Indonesia ke depan semakin berat sehingga diperlukan generasi penerus yang berkualitas.

Bukan hanya mengimbau, Kepala BNPT juga memberikan tips cara mengidentifikasi sekaligus menghindari paham-paham negatif.

"Kami ingin mahasiswa mempunyai daya tahan yang cukup untuk menghadapi perubahan dinamika global yang sangat luar biasa," kata Suhardi dikutip dari siaran pers.

Sementara itu Rektor UI Prof Muhammad Anis mengatakan selama ini pihaknya sudah berusaha menyikapi permasalahan radikalisme di dalam lingkungan kampus

Beberapa upaya yang ditempuh di antaranya dengan memberikan mata kuliah kepribadian, melakukan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (K2N), aksi kebangsaan, serta membentuk forum-forum yang menciptakan keberagaman.

"Itu menjadi satu kekuatan di UI. Kami ingin memotivasi para mahasiswa bahwa mereka adalah agen-agen perubahan," kata Anis.

"Oleh karena itu, paham-paham yang mengarah kepada intoleransi kita cegah dari sedini mungkin," tambah Rektor UI periode 2014-2019 itu.

Baca juga: BNPT paparkan potensi ancaman radikalisme di kampus

Baca juga: BNPT harap kampus punya pola pencegahan radikalisme

Pewarta: Sigit Pinardi
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2018