Kuala Lumpur (ANTARA News) - Jenazah Kunarsih, PRT asal Demak, yang meninggal, Rabu (15/8), di sebuah rumah di Puchong, Selangor, akan dikirim ke Demak hari Sabtu, dengan pesawat Garuda dari KLIA ke Jakarta kemudian dengan pesawat langsung ke Solo. "Prosedur semuanya sudah beres dan polisi Malaysia sudah mengizinkan maka jenasah Kunarsih bisa dikirim pulang ke Demak," kata Kepala Satgas Perlindungan dan Pelayanan WNI KBRI Kuala Lumpur, Tatang di sela-sela perayaan HUT ke-62 RI, di Kuala Lumpur, Jumat. Kunarsih bekerja dengan majikan Goo Engkeng selama empat bulan di sebuah rumah di perumahan Puchong Perdana, Selangor. Ia ditemukan meninggal di kamarnya dan majikannya melapor kepada polisi bahwa ada perampokan dan membunuh Kunarsih. Akan tetapi polisi Malaysia kemudian curiga karena rumahnya tidak ada tanda-tanda kerusakan sedangkan dari tubuh Kunarsih tampak lebam-lebam di sebagian besar badan serta giginya patah. Polisi Subang Jaya, Selangor, kemudian mencurigai majikannya dan kemudian menahan dan saat ini sedang diintegerogasi. "Polisi telah menjamin apabila terbukti majikannya membunuh Kunarsih maka majikannya tidak akan diberikan tahanan luar karena kasusnya pembunuhan," ujar Tatang. Kunarsih ternyata seorang PRT yang direkrut oleh HZL, sebuah perusahaan agensi Malaysia yang tidak punya izin usaha dan direkrut perseorangan oleh WNI Wahyu Hidayat Karno. Wahyu dan pemilik agensi HZL Kelly Loe telah datang ke KBRI, Kamis (16/8) untuk membantu menyelesaikan kasus terbunuhnya TKW asal Demak itu. Dari situlah KBRI mengetahui agen yang memasok Kunarsih ke Malaysia ternyata tidak punya izin usaha sebagai pemasok PRT. Pemasok dari Indonesia ternyata juga perseorangan (individual) dan bukan suatu badan usaha yang punya ijin sebagai PJTKI. Berdasarkan kesepakatan kedua negara, pemerintah Malaysia seharusnya tidak memberikan izin kepada TKI yang dipasok oleh agen ilegal (tidak terdaftar) dan perseorangan tapi kenyataannya Kunarsih bisa mendapatkan izin kerja.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007