Jakarta, 24/8 (Antara) - Tim pelatih Jujitsu Indonesia sempat memprotes penilaian wasit dan juri terhadap atlet Indonesia Ikhsan AM saat bertanding melawan atlet Khazakstan Konyssov Kuandyk pada kelas putra 56 kilogram Asian Games 2018.
"Kita sudah menyampaikan protes tapi wasit dan juri tetap mengambil keputusan Ikhsan kalah," kata pelatih Jujitsu Indonesia Andri di Jakarta Jumat.
Andri mengatakan tim Indonesia memprotes keputusan wasit yang memberikan poin bagi lawan karena seharusnya kedudukan nilai 0-0 antara Ikhsan melawan Konyssov hingga waktu pertandingan habis selama 5 menit.
Andri menyatakan Ikhsan merupakan atlet Jujitsu andalan Indonesia yang diharapkan bisa tampil gemilang.
Andri mengungkapkan seluruh atlet Jujitsu Indonesia di seluruh nomor kategoru berguguran pada pertandingan hari pertama.
Atlet Jujitsu Indonesia yang tampil pada hari pertama yakni Tobing Cornelia Lumban (putri kelas 49 kilogram), Julius Saputera (putra kelas 69 kilogram), Ikhsan Ananda Maulana (putra kelas 56 kilogram), Tirta Fransino (putra kelas 69 kilogram), Savitri Santi Apriyani (putri 49 kilogram) dan Handoko Wahyu Hidayat (putra kelas 56 kilogram).
Andri mengatakan seluruh atlet Jujitsu Indonesia telah mempersiapkan diri secara fisik dan mental agar bertanding maksimal pada Asian Games 2018.
Cabang olahraga Jujitsu pada Asian Games 2018 dipertandingkan di Jakarta Convention Center Assembly Hall pada 24-26 Agustus mendatang.
Federasi Olahraga Jujitsu Indonesia (FOJI) menargetkan mendapat satu medali emas, satu medali perak dan dua perunggu di Asian Games 2018.
Baca juga: Atlet jujitsu Julius gagal melaju usai takluk dari Jordania
Pewarta: Taufik Ridwan
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2018