Jakarta, (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Jumat pagi bergerak melemah sebesar lima poin menjadi Rp14.650 dibanding sebelumnya Rp14.645 per dolar AS.

Ekonom Samuel Sekuritas Ahmad Mikail di Jakarta, Jumat mengatakan bahwa dolar AS menguat terhadap hampir semua mata uang dunia, termasuk rupiah didorong oleh ketidakpastian terhadap isu perang dagang Amerika Serikat dan Tiongkok.

"Pertemuan kedua belah pihak yang terjadi belum menghasilkan sesuatu yang berarti untuk menyelesaikan permasalahan perang dagang," katanya.

Pasca pertemuan itu, lanjut dia, mata uang yuan Tiongkok terdepresiasi terhadap dolar AS. Pelemahan itu berdampak negatif terhadap pergerakan mata uang rupiah.

"Rupiah kemungkinan bergerak di kisaran level Rp14.600-Rp14.690 per dolar AS," katanya.

Analis Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra mengatakan sebagai mata uang safe haven, dolar AS mendapatkan keuntungan dari ketakutan dari gejolak dagang internasional.

Ia menambahkan investor saat ini juga sedang fokus pada pidato ketua the Fed Jerome Powell pada pekan ini. The Fed dapat terus menaikan suku bunga selama ekonomi AS terus tumbuh.

"Jika pasar mengkonfirmasi kenaikan itu, maka dolar AS dapat terus menguat," katanya.

Baca juga: Rupiah melemah jadi Rp14.624

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2018