Chicago (ANARA News) - Harga emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange turun pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), akibat aksi ambil untung setelah selama tiga hari berturut-turut menguat.
Dikutip dari Xinhua, kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Desember, turun 9,3 dolar AS atau 0,77 persen, menjadi ditutup di 1.194,00 dolar AS per ounce.
Emas berjangka tertekan, setelah indeks dolar AS, yang mengukur mata uang greenback terhadap enam mata uang saingannya, naik 0,62 persen menjadi 95,65 pada pukul 19.45 GMT.
Emas biasanya bergerak berlawanan arah dengan dolar AS, yang berarti jika dolar AS naik maka emas berjangka akan turun, karena emas yang dihargakan dalam dolar AS menjadi lebih mahal bagi investor yang menggunakan mata uang lainnya.
Sebelumnya, selama tiga hari berturut-turut kontrak emas berjangka meningkat, karena dolar AS yang terus melemah memberikan dukungan terhadap logam mulia.
Aksi jual dolar AS berlanjut hingga Rabu (22/8), menyusul kritik Presiden Donald Trump terhadap kebijakan moneter The Fed.
Trump mengatakan kepada Reuters bahwa dia tidak senang dengan kebijakan kenaikan suku bunga Jerome Powell (ketua The Fed) dan mengatakan bank sentral AS harus berbuat lebih banyak untuk membantunya meningkatkan ekonomi.
Adapun logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman September turun 20,8 sen AS atau 1,41 persen, menjadi menetap di 14,542 dolar AS per ounce. Platinum untuk penyerahan Oktober turun 15,3 dolar AS atau 1,93 persen, menjadi ditutup pada 793,7 dolar AS per ounce.
Baca juga: Emas lanjutkan kenaikan tiga hari berturut-turut
Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2018