Jakarta (ANTARA News) - Atlet tunggal putri tim nasional Squash Indonesia Yeni Siti Rohmah harus tunduk dari unggulan India, Dipika Pallikal Karthik, pada babak penyisihan 16 besar dengan skor akhir 3-0.
Dipika yang saat ini menempati urutan ke-19 ranking dunia versi PSA, telah mendominasi jalannya pertandingan sejak gim pertama.
Walau terlihat tidak bermain pada tempo cepat, bola-bola rendah yang dilesatkan Dipika, ternyata sulit dikembalikan oleh Yeni.
Alhasil tunggal putri utama Indonesia itu mesti puas dengan skor 6-11 untuk set pertama.
Untuk set kedua, Yeni sempat mengimbangi permainan Dipika dengan membalas memberi bola-bola rendah.
Bahkan, dua pemain itu sempat imbang pada skor 3-3. Meski demikian, Dipika mampu terus mencetak angka, sementara langkah Yeni terhenti setelah mendapatkan angka kelima.
Untuk gim kedua, Yeni pun tunduk dari Dipika dengan skor 5-11.
Di awal babak ketiga, Yeni berhasil mencetak angka pertama. Namun, Dipika kembali mengunci Yeni di angka kelima, dan akhirnya ke luar sebagai pemenang dengan skor 11-5.
Meski demikian, kekalahan Yeni masih menyisakan harapan. Rekannya, Catur Yuliana masih akan berlaga menghadapi wakil asal Malaysia, Subramaniam Sivasangari di Lapangan C1, Squash Stadium, Kompleks Olahraga Gelora Bung Karno, Kamis.
Sebelumnya, satu-satunya wakil Indonesia untuk nomor pertandingan tunggal putra Agung Wilant tunduk dari urutan ke-21 dunia asal Hong Kong Au Chun Ming.
Kalahnya Agung pada babak penyisihan 16 besar pun mengakhiri langkah tim nasional Squash Indonesia pada nomor pertandingan tunggal putra.
Ketua Bidang Pelatihan Pengurus Besar Persatuan Squash Indonesia (PB PSI) Nuryanto mengatakan, sebagian besar pemain yang masuk babak penyisihan 16 besar merupakan atlet yang masuk dalam daftar rangking dunia versi PSA (Professional Squash Association).
“Sejauh ini, belum ada atlet Indonesia yang masuk dalam daftar ranking dunia PSA, tetapi kita tetap bersaing di lapangan,” kata Nuryanto saat ditemui di Squash Stadium, Kompleks Olahraga Gelora Bung Karno, Kamis.
Nuryanto menyadari tim nasional Squash memang tidak diunggulkan untuk meraih medali dalam ajang Asian Games 2018.
“Untuk pertandingan ini, kita bermain lepas tanpa beban, tetapi tetap fokus,” kata Nuryanto.
Tim nasional Squash Indonesia menurunkan delapan atlet untuk berlaga pada nomor pertandingan tunggal putra, tunggal putri, beregu putra, dan beregu putri.
Walau dinamakan beregu, tidak ada nomor pertandingan ganda yang akan dimainkan dalam Asian Games 2018.
“Beregu maksudnya ada tiga pemain dalam satu regu yang akan berlaga pada pertandingan tunggal. Indonesia mengirim satu tim untuk beregu putra dan satu tim untuk beregu putri,” terang Nuryanto.
Empat pemain akan diturunkan pada masing-masing nomor pertandingan beregu putra dan putri. Meski demikian, hanya tiga pemain yang akan berlaga pada pertandingan tunggal, dan sisanya akan menjadi pemain cadangan.
Laga perdana Squash untuk babak penyisihan 32 besar dan babak penyisihan 16 besar berlangsung sejak pukul 10.00 WIB Kamis, di Squash Stadium, Kompleks Olahraga GBK.
Pewarta: Genta Tenri Mawangi
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2018