Jika dibandingkan dengan dua pertandingan sebelumnya saat melawan Thailand dan Hong Kong, pertandingan kali ini anak-anak bermain dengan bagus, dan lepas namun pada akhirnya kalah,"

Jakarta (ANTARA News) - Tim bola tangan putri Indonesia memberikan perlawanan ketat meskipun akhirnya kalah telak dari tim Jepang dalam pertandingan penyisihan Grup B Asian Games 2018 yang berlangsung di GOR POPKI Cibubur, Jakarta Timur, Kamis malam.

Tim putri Indonesia kalah telak 6-62 dari tim Jepang dalam pertandingan selama 2x30 menit itu. Lia Aprilia menjadi pencetak gol terbanyak dari kubu Indonesia dengan total 4 gol dari 21 kali tembakan ke arah gawang lawan.

“Jika dibandingkan dengan dua pertandingan sebelumnya saat melawan Thailand dan Hong Kong, pertandingan kali ini anak-anak bermain dengan bagus, dan lepas namun pada akhirnya kalah,” kata pelatih timnas putri Indonesia Abdul Kadir usai pertandingan.

Ia mengatakan baik dirinya dan tim pelatih mengakui bahwa permainan tim Indonesia sangat bagus, namun karena dalam pertandingan itu Jepang adalah tim tanguh maka kekalahan telak didapat oleh tim Indonesia sendiri.

Dari pertandingan tersebut ia mengatakan akan menjadi motivasi selanjutnya bagi anak-anak asuhnya untuk tetap menampilkan yang terbaiknya. Dia juga mengatakan belum mengetahui lawan selanjutnya.

Kadir juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada suporter Indonesia yang sudah datang menonton dan memberikan semangat bagi timnas Indonesia.

“Saya mau katakan bahwa saya tadi sempat terharu. Walaupun kita sudah tertinggal jauh tetapi dukungan dari suporter terus ada,” tuturnya.

Iapun berharap agar pada pertandingan berikutnya lebih banyak lagi suporter yang datang sehingga semangat anak-anak asuhnya semakin mengebu dan permainan juga semakin bagus.

Sementara itu, kapten timnas putri Indonesia Dwi Putri Merdekawati mengatakan bahwa saat melawan Jepang dirinya dan timnya sudah diminta untuk bermain dengan bebas dan santai tanpa beban.

“Kami juga tidak menargetkan yang muluk-muluk saat bertemu Jepang. Kami hanya ingin mengambil ilmu dari Jepang. Lagi pula sejak awal sudah disampaikan oleh pelatih agar kami bermain bebas dan santai tanpa beban,” tambahnya.

Untuk pertandingan berikutnya juga, ia mengatakan akan berusaha belajar banyak dari tim-tim hebat yang mengikuti Asian Games sehingga dapat digunakan untuk membangun bola tangan putri Indonesia.

Pewarta: Kornelis Aloysius Ileama Kaha
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2018