Palembang (ANTARA News) - Petenis putri nasional China Zhang Suhai memastikan Negeri Tirai Bambu mendapatkan emas tenis tunggal putri usai pemain yang didapuk jadi unggulan satu Asian Games 2018 tersebut menyudahi perjuangan wakil India Ankita Raina R di semifinal.

Bermain di lapangan utama Kompleks tenis Jakabaring, Palembang, Kamis, dalam pertandingan empat besar tersebut, Zhang mampu menghentikan perlawanan hebat Raina dalam pertarungan dua set selama 131 menit yang berkesudahan 6-4, 7-6(6).

"Hari ini pertandingan sangat berat, kami berdua memainkan tenis yang sangat baik. Saya senang saya menang hari ini, dengan ini kami memastikan medali emas Asian Games, itu yang paling penting," kata Zhang selepas pertandingan.

Permainan ketat yang sudah diprediksi sejak awal, tidak terelakan terjadi yang dibuktikan dengan ketatnya perebutan angka di set pertama hingga akhirnya Zhang mampu memenangkan set pembuka.

Di set kedua, pertandingan sempat terhenti sejenak karena Raina meminta izin untuk menggunakan kamar mandi. Alih-alih baik-baik saja, hal tersebut membuat Zhang tak cukup senang karena menurutnya Raina melakukan hal tersebut untuk mengulur-ulur waktu.

"Kalau anda jadi saya apa yang anda rasakan? Anda tahu saya berusaha untuk bermain yang terbaik untuk menang. Saya tidak mempedulikan yang orang lain pikir, namun dia di tengah pertandingan minta waktu untuk medikal, untuk ke kamar mandi, saya tak tahu apa yang terjadi, mungkin dia lelah dan ingin ambil waktu untuk istirahat, saya tak tahu," katanya.

"Sesungguhnya, saya hanya ingin menyelesaikan pertandingan saya dengan cepat dan senang dengan hasilnya," ucapnya menambahkan.

Petenis putri nasional China, Zhang Shuai, selepas pertandingan semifinal Asian Games 2018 di lapangan tenis Jakabaring, Palembang, Kamis. Zhang yang merupakan unggulan satu Asian Games 2018, memperoleh kemenangan atas Ankita Raina R dengan skor 6-4, 7-6(6) dan berhak melaju ke final. (Antara/Ricky Prayoga/2018)

Kendati demikian, bagi Zhang, Raina tetaplah lawan yang memiliki kemampuan yang luar biasa dan memiliki masa depan cerah.

"Ya dia bermain sangat baik, bisa memanfaatkan beberapa kali breaking point. Di masa depan saya pikir dia akan menjadi pemain yang bisa menempati peringkat 100 atau 50 dunia," ujar petenis berperingkat 32 dunia ini.

Dengan hasil ini, Zhang memastikan China memperoleh medali tunggal putri setelah sebelumnya rekan senegaranya, Wang Qiang, sudah lebih dulu melaju ke fase final Asian Games 2018 selepas menundukan wakil Taiwan Liang En-Shuo 6-1, 6-3.

"Untuk pertandingan besok, saya fikir akan menjadi pertandingan yang baik dan memberikan yang saya punya," ujarnya.

Dengan statusnya yang merupakan unggulan pertama dan merupakan pemain berperingkat palig tinggi di China, Zhang mengaku tak terbebani untuk bisa mendulang emas bagi negaranya.

"Tidak ada tekanan, karena dalam karir tenis saya, saya hanya fokus tiap pertandingan, tiap turnamen, karena saya juga tak ingin terbebani masalah tersebut," ucap dia.

Dalam Asian Games 2018 sendiri, tuan rumah Indonesia belum bisa meraih medali di nomor tunggal putri setelah petenis putri Aldila Sutjiadi yang memiliki langkah apik dalam Asian Games ini, terhenti oleh Wang Qiang di perempat final dengan skor 4-6, 3-6.

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2018