Jakarta (ANTARA News) - Metode penurunan berat badan memang banyak macamnya, yang terbaru adalah menurunkan berat badan dengan diet telur. Pernah dengar?
Sayangnya versi diet telur juga banyak macamnya dan tidak semuanya sehat. Diet telur adalah diet rendah karbohidrat, rendah kalori tetapi tinggi protein. Ini dirancang untuk membantu menurunkan berat badan tanpa mengorbankan aspek protein yang diperlukan untuk membangun otot.
Pada beberapa versi diet telur, Anda diperbolehkan minum air atau minuman nol kalori. Makanan yang tinggi karbohidrat dan gula alami, tidak diperbolehkan pada diet ini. Biasanya durasi dietnya berlangsung selama 14 hari. Diet telur juga hanya mengenal sarapan, makan siang dan makan malam. Tidak ada makanan ringan selain telur atau air.
Baca juga: Mitos seputar perawatan kulit anak ini ternyata salah
Baca juga: Mayones baik atau buruk untuk kesehatan?
Yang jadi pertanyaan, apakah diet ini bisa menurunkan berat badan? Semua versi diet telur dapat menghasilkan asupan kalori yang lebih rendah, jadi mungkin efektif untuk menurunkan berat badan. Sebuah laporan penelitian dari American Journal of Clinical Nutrition menunjukkan bahwa diet tinggi protein membantu para partisipan dalam menginduksi perasaan kenyang dan menurunkan berat badan.
Diet ini dibagi menjadi beberapa jenis yakni diet telur 14 hari, diet ini mencakup tiga kali makan setiap hari dengan minuman tanpa kalori dan tidak ada makanan ringan. Lalu diet telur dan grapefruit yang tidak jauh berbeda dengan diet telur 14 hari. Hanya saja, di sini Anda mengonsumsi setengah buah grapefruit setiap kali makan.
Kemudian diet telur rebus, diet ini Anda hanya diperbolehkan makan telur selama dua minggu. Metode ini bisa dibilang ekstrem dan tidak sehat. Yang terakhir adalah keto diet telur. Ini melibatkan diet ketogenik yang mengharuskan Anda meningkatkan asupan lemak. Jadi, Anda makan telur dengan mentega dan keju.
Baca juga: Hati-hati, ini tujuh bahaya diet ekstrem
Baca juga: Merasa lebih muda ternyata baik untuk kesehatan
Setiap jenis diet tentu ada efek sampingnya, begitu juga dengan telur ini. Yang paling umum adalah kurangnya energi karena penipisan karbohidrat. Karena tiba-tiba Anda mendapat asupan yang tinggi, sistem pencernaan kesulitan untuk beradaptasi. Telur juga mengandung kolesterol yang tinggi, bahkan terdapat lemak jenuh dan lemak trans. Telur tidak memiliki serat sama sekali, sehingga Anda perlu asupan lain untuk serat.
Namun, komunitas medis berpendapat bahwa diet telur bukan cara yang paling aman untuk menurunkan berat badan. Dengan mengikuti diet ini, asupan kalori yang Anda terima hanya sekira 1.000 kalori per hari, ini dianggap tidak aman untuk pria dan wanita, kecuali Anda diawasi oleh seorang profesional medis.
Demikian dilansir Boldsky.
Penerjemah: Maria Cicilia
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2018