Denpasar (ANTARA News) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan gempa bumi tektonik yang mengguncang Bali dengan kekuatan 5,4 skala Richter pada pukul 06.48 Wita, Kamis, tidak berpotensi tsunami.

"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi itu tidak berpotensi tsunami," ujar Kepala BMKG Wilayah III Denpasar, Taufik Gunawan di Denpasar, Kamis.

Hingga pukul 07.15 Wita, hasil monitoring BMKG juga belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan, ujarnya.

"Kami mengimbau masyarakat agar tetap tenang," tambahnya.

BMKG menyebutkan gempa tersebut berpusat sekitar 103 KM Barat Daya Denpasar dengan kedalaman sekitar 10 KM.

Episenter gempa bumi terletak di wilayah Samudera Hindia Selatan Bali tepatnya pada koordinat 9,48 lintang selatan dan 114,75 bujur timur.

Taufik menyatakan, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempa bumi berkedalaman dangkal itu diakibatkan oleh aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia yang menyusup ke bawah Lempang Eurasia.

"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi ini dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan jenis naik," katanya.

Dampak gempa tersebut, lanjut dia berdasarkan laporan masyarakat, dirasakan di Kuta, Jimbaran, Denpasar, Gianyar hingga Mataram Lombok Barat, Lombok Tengah, Lombok Timur dan Gumuk Mas ,Jember.

Hingga saat ini, belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut.

Baca juga: Gempa Lombok terasa hingga Bali, Jember, Makassar
Baca juga: Ketika terpal menjadi barang langka di Lombok

Pewarta: Dewa Wiguna
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2018