Jakarta (ANTARA News) - Kegagalan tim bulu tangkis Indonesia merebut medali emas nomor beregu putra pada Rabu (22/8) malam menyisakan kekecewaan bagi para pemain, ofisial dan pendukung tuan rumah, namun perjuangan memburu medali pada perhelatan Asian Games 2018 masih belum selesai.
Pada hari kelima penyelenggaraan pesta olahraga akbar negara-negara Asia di Jakarta dan Palembang, Kamis, sebanyak 42 keping emas yang tersebar di 13 cabang olahraga kembali diperebutkan para atlet.
Ke-13 cabang olahraga itu meliputi renang, anggar, taekwondo, wushu, senam, dayung, paralayang, panjat tebing, angkat besi, menembak, boling, berkuda, dan balap sepeda.
Duta-duta olahraga Indonesia akan kembali berjibaku menghadapi para pesaingnya untuk mengejar perolehan medali guna mempertahankan posisi di jajaran sepuluh besar.
Hingga hari keempat, Rabu (22/8), kontingen Indonesia berada di peringkat ke-5 klasemen sementara perolehan medali dengan mengumpulkan 6 emas, 4 perak dan 7 perunggu. Posisi itu turun setingkat dibanding sebelumnya, digeser Iran yang sukses menambah tiga emas untuk menggenapi perolehan 7 emas, 3 perak dan 6 perunggu.
Secara keseluruhan, tuan rumah Indonesia masih konsisten meraih medali emas selama empat hari pelaksanaan Asian Games 2018. Konsistensi itu diharapkan masih terus berlanjut, mengingat ada sejumlah cabang olahraga yang berpeluang menambah medali, seperti paralayang, berkuda dan panjat tebing.
Pada cabang paralayang, atlet-atlet Indonesia sudah meraih satu emas melalui nomor ketepatan mendarat beregu putra dan medali perak nomor yang sama di kelompok putri.
Kesempatan menambah lagi pundi emas terbuka lebar pada nomor ketepatan mendarat perseorangan putra yang hari ini akan menyelesaikan dua putaran tersisa (9 dan 10) di Gunung Mas, Puncak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Hingga menyelesaikan delapan putaran perlombaan, atlet Indonesia Jafro Megawanto sementara memimpin, dibayangi Jirasak Witeetham (THailand) dan Lee Chulsoo (Korea Selatan) di posisi kedua dan ketiga.
Sedangkan di bagian putri, dua wakil Indonesia Rika Wijayanti dan Ike Ayu Wulandari masing-masing menempati urutan ketiga dan keempat, di bawah atlet Thailand Nunnapat Phuchong dan Lee da Gyeom (Korea Selatan).
"Alhamdulillah paralayang menyumbang satu emas dan satu perak. Tentu kita harapkan dapat menambah medali lagi di nomor lainnya," kata Komandan Kontingen Indonesia Syafruddin di sela meninjau perlombaan paralayang di Gunung Mas, Puncak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (22/8).
Pelatih paralayang Indonesia Gendon Subandono menambahkan, perjuangan para atlet meraih medali emas dan perak tidaklah mudah, karena harus menghadapi dinamika cuaca yang berbeda saat perlombaan dengan saat latihan.
Untuk menghadapi Asian Games, tim paralayang Indonesia menjalani persiapan panjang selama satu tahun delapan bulan.
"Cuaca memang menjadi tantangan, tapi perjuangan menghadapi itu terus-menerus kita lakukan," kata Gendon.
Emas Panjat Tebing
Selain paralayang, cabang olahraga yang berpotensi menyumbang medali adalah panjat tebing yang mulai melombakan final nomor kecepatan putra dan putri di Jakabaring Sport City, Palembang.
Di bagian putri, Indonesia mengandalkan Aries Susanti Rahayu yang beberapa bulan lalu meraih medali emas pada kejuaraan dunia 2018 di China dan Puji Lestari, sementara di putra ada Aspar dan Sabri.
Penampilan apik Aries Susanti pada ajang kejuaraan dunia diharapkan bisa kembali diperlihatkan di rumah sendiri, sekaligus memberikan sumbangsih emas bagi kontingen Indonesia.
"Mudah-mudahan saya bisa memberikan yang terbaik untuk Indonesia," kata Aries Susanti.
Satu lagi cabang olahraga yang juga berpeluang mempersembahkan medali adalah berkuda yang melombakan nomor tunggang serasi perseorangan kelas menengah gaya bebas. Pada nomor ini, Indonesia bertumpu pada atlet senior Gading Larasati, tetapi persaingan sangat ketat.
Sementara pada cabang olahraga lain yang menyediakan medali emas, seperti anggar, senam, balap sepeda nomor jalan raya, boling (trio putra), menembak, dan renang, peluang atlet Indonesia menembus zona medali cukup berat.
"Kami tetap optimistis dan konsisten dengan target yang diberikan kepada tim boling, kami akan berupaya maksimal agar lagu Indonesia Raya berkumandang di arena boling," kata Manajer tim boling Indonesia Ronny Arnold Mandagi, usai tim putri gagal meraih medali di nomor trio.
Untuk perlombaan boling nomor trio putra hari ini, tim Merah Putri menurunkan dua tim, masing-masing tim A bermaterikan SYAHRIL Diwan Rezaldy Syahril, Fachri Ibnu Askar dan Yeri Ramadona. Sementara di tim B ada Ryan Leonard Lalisang, Billy Muhammad Islam dan Hardy Rachmadian.
Cabang olahraga boling ditargetkan bisa meraih dua medali emas pada Asian Games 2018, salah satunya dari nomor trio.
Pewarta: Didik Kusbiantoro
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2018