Chicago (ANTARA News) - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange naik untuk hari ketiga berturut-turut pada Rabu (Kamis pagi WIB), karena dolar AS yang terus melemah memberikan dukungan terhadap logam mulia.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember, naik 3,3 dolar AS atau 0,28 persen, menjadi ditutup pada 1.203,3 dolar AS per ounce.

Indeks dolar AS, yang mengukur mata uang greenback terhadap enam mata uang utama saingannya, kembali turun 0,16 persen menjadi 95,05 pada pukul 18.25 GMT.

Aksi jual dolar AS berlanjut menyusul kritik Presiden Donald Trump terhadap kebijakan moneter The Fed.

Trump mengatakan kepada Reuters bahwa dia "tidak senang" dengan kebijakan kenaikan suku bunga Jerome Powell (ketua The Fed) dan mengatakan bank sentral AS harus berbuat lebih banyak untuk membantunya meningkatkan ekonomi.

Komentar Trump datang ketika pasar bersiap untuk rilis risalah pertemuan kebijakan Federal Reserve pada Rabu (22/8) waktu setempat dan simposium tahunan Jackson Hole untuk petunjuk arah kebijakan moneter AS, yang akan menampilkan pidato Powell pada Jumat (24/8).

Emas biasanya bergerak berlawanan arah dengan dolar AS, yang berarti jika dolar turun, emas berjangka akan naik, karena emas yang dihargakan dalam dolar AS menjadi lebih murah bagi investor yang menggunakan mata uang lainnya.

Adapun logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman September turun 1,6 sen atau 0,11 persen, menjadi menetap di 14,75 dolar AS per ounce. Platinum untuk penyerahan Oktober naik 0,7 dolar AS atau 0,09 persen, menjadi ditutup pada 793,7 dolar AS per ounce.

Baca juga: Dolar terus melemah, emas perpanjang kenaikan

Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2018