Cabang kabaddi hendaknya berkembang di Indonesia, agar tumbuh banyak atlet, kompetisi hidup dan munculnya atlet berbakat,"

Jakarta (ANTARA News) - Tim putri Indonesia tersingkir dari perebutan tiket ke semifinal kabaddi putri Asian Games 18 yang digelar di Teater Garuda, TMII Jakarta, meski masih menyisakan satu pertandingan lagi melawan Thailand, Kamis siang (23/8).

Tim kabaddi putri Indonesia hanya mampu menang satu kali melawan 30-22, namun kalah dari Sri Lanka 17-24 dan India 22-54.

Dengan demikian Indonesia mendapatkan poin 69 dari tiga pertandingan (PF), 110 poin untuk lawan (PA) dan selisih (Diff) minus 41. Selisih minus yang besar inilah yang menutup peluang Indonesia ke semifinal walau dipertandingan terakhir Indonesia menang telak dari Thailand yang sudah mengumpulkan diff plus 47 dan dua kali menang.

Saingan Indonesia lainnya di grup A ini adalah Srilanka yang juga sudah mengantongi dua kali kemenangan, dengan selisih (Diff) minus 30.

Pelatih kabaddi Indonesia Chhaju Ram Goyat menyatakan persiapan Indonesia untuk mengikuti Asian Games ini tergolong pendek yaitu lima bulan sehingga hasilnya kurang optimal.

Ia minta agar cabang kabaddi ini bisa dipopulerkan di Indonesia agar ada banyak atlet diberbagai daerah, kompetisi hidup hingga didapat pemain yang handal.

Pelatih Indonesia lainnya Kadek Yogi menyatakan persiapan Indonesia dalam menghadapi Asian Games ini relatif panjang dan langsung ke berlatih ke negara asal kabaddi yaitu India.

Selama di sana atlet Indonesia melaksanakan latihan fisik dan teknik dipagi hari dan sorenya bertanding dengan klub-klub lokal di India. Bahkan selama di India atlet putri mengikuti kejuaraan di negara itu dan mendapat medali perak. Sebelum ke Asian Games atlet putri ikut kejuaraan internasional di Malaysia dalam mematangkan teknik dan strategi.

Dalam hal rekrutmen pemain juga sudah dilakukan bertahap dan ketat. "Kita menilai peluang atlet putri lebih baik dari putra," ujarnya.

Atlet kabaddi Indonesia yang diterjunkan ke Asian Games 18 adalah Kadek Surya Febriantari, Amiariasti Ni Kadek, Ni Putu Dewi Larasati, Ernawati Ni Kadek, Desak Gede Indah Vinda D, Ni Komang Isna Pratiwi, Ni Ketut Puspasari, Agustina Siregar, Kadek Chandra Wahyuni, Santih Ni Made Praartini Samith, I Gusti Anak Agung Pradnyawati dan Ariningsih Komang.

Pewarta: Maswandi
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018