Jakarta (ANTARA News) - Manajer tim nasional senam Indonesia Dian Arifin mengungkapkan bahwa tim putri Indonesia tampil gugup pada babak final senam artistik yang berlangsung di di JIExpo Hall D, Kemayoran, Jakarta, Rabu malam.

"Satu sebenarnya kita mental, kan sebenarnya ada rasa gugup. Sebagai tuan rumah juga kan ada rasa beban ya," kata Dian usai menyaksikan tim senam putri Indonesia bertanding pada babak final itu.

Total delapan negara yang masuk babak final tersebut. Indonesia harus puas menempati paling buncit karena hanya meraih skor 129.35.

Adapun medali emas diraih China yang meraih skor 165,25 diikuti Korea Utara meraih perak dengan skor 157,35, dan perunggu diraih Jepang dengan skor 157,15.

"Tetapi saya lihat sih anak-anal cukup bagus untuk tampil untuk level Asia ini. Saya melihat cukup bagus bisa masuk delapan besar saja sudah merupakan prestasi untuk senam. Hanya mungkin kami harus tingkatkan lagi kalau kami memang tim supaya lebih kuat, kami harus mulai membuat supaya bisa lebih merata lagi," ucap Dian.

Indonesia menurunkan tiga pesenamnya dalam babak final tersebut antara lain Amalia Fauziah, Armartiani, dan Tazsa Devira.

Ia juga menyoroti soal China dan Korea Utara yang memiliki keunggulan teknik dalam pertandingan final tersebut.

"Kita sebenarnya gerakan-gerakan memang harus ditingkatkan, teknik, dan eksekusi. Kita banyaknya kan kesalahan kaya misalnya jatuh sudah ngurangin (poin), gerakan tidak sempurna juga sudah banyak," ungkap Dian.

Pewarta: Benardy Ferdiansyah
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018