Jakarta (ANTARA News) - Perenang unggulan Singapura Joseph Isaac Schooling akan berlaga pada final 100 meter gaya kupu-kupu putra Asian Games 2018.

Jalan Schooling menuju final terbuka lebar setelah menempatkan dirinya di posisi teratas babak penyisihan di Stadion Akuatik GBK, Jakarta, Rabu, dengan catatan waktu 52,31 detik.

Ini menjadi upaya balas dendam pemegang emas nomor 100 meter gaya kupu-kupu pada Olimpiade 2016 Rio itu setelah sehari sebelumnya gagal melaju ke final nomor 50 meter gaya bebas putra.


Baca juga: Schooling gagal melaju ke final

Namun, Schooling mengatakan bahwa prestasinya yang mengalahkan legenda renang AS Michael Phelps dan mencetak rekor baru Olimpiade 2016 Rio dengan 50,39 detik, tidak berhubungan dengan perjuangannya dalam Asian Games kali ini.

"Apa yang kamu lakukan dua tahun lalu tidak ada hubungannya dengan apa yang kamu lakukan sekarang," katanya kepada wartawan.

Pada final malam nanti, perenang 23 tahun itu akan adu cepat dengan perenang Jepang Yuki Kobori yang pada saat penyisihan berada di peringkat kedua dengan 52,47 detik serta perenang China Li Zhuhao di urutan ketiga dengan 52,50 detik.

Menyebut Li sebagai kompetitor terberatnya, Schooling mengaku akan fokus pada performanya.

"Saya akan fokus pada diri saya sendiri, hanya itu yang bisa saya kontrol," tutur perenang yang juga meraih emas nomor 100 meter gaya kupu-kupu putra saat Asian Games 2014 Incheon itu.

Sebelumnya, ia telah membantu tim Singapura memenangi medali perunggu pada nomor 4x200 meter gaya bebas estafet putra pada final yang diselenggarakan pada Senin (20/8).

Kuartet yang terdiri atas Schooling, Quah Zheng Wen, Danny Yeo, dan Jonathan Tan berada di posisi ketiga dengan waktu tujuh menit 14,15 detik, setelah tim Jepang yang meraih emas dengan tujuh menit 05,17 detik dan tim China di posisi kedua dengan tujuh menit 05,45 detik.


Baca juga: OLIMPIADE 2016 - Singapura sanjung tinggi-tinggi Joseph Schooling

Baca juga: OLIMPIADE 2016 - Luar biasa, Singapura rebut emas, taklukkan raja renang dunia

Pewarta: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2018