Pasuruan (ANTARA News) - Tertangkapnya Nadhir (30), tersangka peledakan bom di Pasuruan, Jatim, pada Kamis siang, merupakan hasil kerjasama jajaran unit Intel Kodim 0819 Pasuruan dengan jajaran Satreskrim Polres Pasuruan. Dan Sub Unit Intel Kodim 0819 Pasuruan, Serka Siswandi, yang ditemui di Makodim 0819 Pasuruan, Kamis (16/8), mengisahkan bahwa Nadhir (30) tertangkap saat duduk-duduk di trotoar di Jl. Dukuh Kupang, dekat SD Muhammadiyah Surabaya. Dia tertangkap, bukan menyerahkan diri, kata Siswandi menegaskan. Kendati demikian, Nadhir tidak melakukan perlawawanan apa pun saat ditangkap. Siswandi yang berhasil menangkap langsung Nadhir mengungkapkan, ia bersama dua anggotanya meluncur ke Surabaya atas dasar informasi yang menyebutkan bahwa Nadhir telah berada di kawasan Dukuh Kupang Surabaya sekitar tiga hari lalu. Siswandi yang melintas Jl. Dukuh Kupang bersama dua anggotanya, Sertu Solikan, dan Kopka Taman melihat Nadhir sedang duduk di trotoar dekat SD Muhammadiyah Dukuh Kupang Surabaya, seprti sedang menanti seseorang. Siswandi mengenali Nadhir dari fotonya yang kebetulan pakaian yang ada di foto sama dengan pakaian yang sedang dipakainya, yakni jaket hitam dengan kaos berwarna hijau. Siswandi dibantu dengan dua anggotanya tak kesulitan menangkap Nadhir Kamis (16/8) siang sekitar pukul 10.15. Saat dipanggil namanya dan ditangkap. Nadhir sempat terkejut, tapi tidak melakukan perlawanan apapun. Setelah mengetahui bahwa yang ditangkap betul-betul Nadhir, tersangka kunci ledakan di Pasuruan, Siswandi menghubungi anggota Reskrim Polres Pasuruan. Namun karena perjalanan antara jarak antara Pasuruan - Surabaya cukup lama, tim Intel Kodim 0819 Pasuruan dan anggota Satreskrim Polres Pasuruan baru bertemu disekitar bundaran tol Waru. Sehingga Nadhir yang dibawa dengan mobil Kijang LGX berwarna hitam dan diikti mobil Toyota Avanza yang ditumpangi anggota Satreskrim Polres Pasuruan langsung meluncur ke Mapolres Pasuruan. Di Mapolres Pasuruan, Nadhir kemudian dipertemukan langsung dengan tersangka H. Ilham. Dari keterangan H.Ilham wartawan yang menunggu diluar mendapat kepastiam bahwa yang ditangkap, adalah betul Nadhir.(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007